Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara, dan Advisory Board Chairman of Mandiri Institute M Chatib Basri serta Chief Strategist Jefferies, Sean Darby akan mempromosikan investasi di Indonesia.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto, pada penyelenggaraan yang kedelapan kalinya ini, Mandiri Investment Forum (MIF) mengusung tema Invest Now yang mengisyaratkan agar para investor, baik institusi maupun ritel, tidak kehilangan momentum dalam memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebagai salah satunya industri yang siap mendukung dunia investasi, Sulaiman menjelaskan, sektor perbankan nasional saat ini berada dalam salah satu performa terbaik, dengan rasio pertumbuhan kredit tahunan yang berada di kisaran 12% dan rasio non performing loan (NPL) yang stabil di bawah 3% hingga November lalu.
"Meski menghadapi tantangan dari pengaruh revolusi industri 4.0, kami meyakini perbankan akan terus berkontribusi optimal dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi karena didukung oleh terjaganya kualitas aset, rasio permodalan yang kuat dan efisiensi biaya operasional akibat inovasi pada digital banking dan instrumen keuangan serta kuatnya konsumsi domestik," kata Sulaiman.
Dalam kajian terkininya, tim ekonom Mandiri Group memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,22% pada tahun 2019, dibandingkan dengan prognosa pertumbuhan PDB 2018 5,16%. Untuk itu, Indonesia perlu mendorong sektor manufaktur agar berkembang pesat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi agar lebih merata dan stabil serta menyerap tenaga kerja yang lebih besar.
Saat ini, Indonesia diketahui memiliki potensi tenaga kerja terbesar ke empat di dunia. Namun potensi ini belum tergarap optimal mengingat masih terbatasnya SDM dengan kemampuan dan keahlian di bidang teknologi informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan industri di masa mendatang. (kil/ara)