Demikian disampai Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara Dialog Ekonomi Perbankan Bersama Gubernur BI di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
"Jadi neraca pembayaran kita di triwulan IV sudah berbalik arah menjadi surplus kurang lebih sekitar US$ 5 miliar," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry mengatakan, angka tersebut belum dipublikasikan, tapi dia bilang kondisi di kuartal IV semakin baik.
"Kuartal IV kita sudah mampu membalikkan suasana, di kuartal IV belum ada datanya, masih dalam kepala saya, belum kita publish," ujarnya.
Perry mengatakan defisit transaksi berjalan pada kuartal IV masih di kisaran US$ 8 miliar. Sementara, neraca modal modal di dalam neraca pembayaran mengalami surplus $ 12 miliar.
"Perkiraan kami di triwulan IV itu defisitnya memang masih di atas US$ 8 miliar, tapi neraca modalnya itu surplus sekitar US$ 12 miliar," ujarnya.
Kondisi tersebut, kata Perry, membuat nilai tukar rupiah menjadi lebih perkasa.
"Ini yang menjadi faktor nilai tukar kita setelah kita agresif policy making di triwulan IV dengan doa kita bersama, nilai tukar kita dari Rp 15.400 menjadi sekarang Rp 14.000," kata Perry. (hns/hns)