"Dari sejak awal waktu kita akan beli saham dari Freeport kan memang terkalkulasi begini, ada investment besar. Satu untuk smelter karena kita menekankan pentingnya diproses di Indonesia, sehingga produk sampingan bisa dikembangkan di Indonesia," kata Rini di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Dia menambahkan beberapa tahun ke depan dibutuhkan investasi besar yang ikut mempengaruhi dividen. Hal ini juga sudah menjadi perhitungan saat membeli saham Freeport Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Izin Ekspor Freeport Habis Februari 2019 |
Menurut Rini selama tiga tahun ke depan memang belum terlihat hasil investasi. Namun pada 2022 keuntungan sudah mulai ada.
"Kita tinggal memindahkan. Diharapkan dalam sebulan atau dua bulan ini bisa selesai. Biarpun itu sekarang di Inalum, tetapi sudah dialokasikan di BUMD, jadi bisa langsung pindah," jelas dia. (kil/ara)