Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menerangkan, tahun 2016 aset perusahaan Rp 23 triliun dan tahun 2017 melesat jadi Rp 93 triliun. Kemudian, tahun 2018 menjadi Rp 162 triliun.
Peningkatan aset secara drastis ini tak lepas dari holding tambang serta pembelian saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapatan perseroan juga mengalami peningkatan. Tercatat, di tahun 2018 pendapatan (revenue) Inalum sebesar Rp 64,3 triliun. Sementara, di tahun 2017 tercatat Rp 42,7 triliun.
Kemudian, laba bersih (net income) tercatat Rp 8,6 triliun di tahun 2018. Angka ini naik dibanding tahun 2017 sebesar Rp 6,8 triliun.
"Pendapatannya lebih dari Rp 60 triliun, labanya kita lebih Rp 8 triliun, bersih ya," ujarnya.
Secara persentase, kenaikan pendapatan bersih sebanyak 36%.
"(Pendapatan) Di atas 30% karena harga bagus," tutupnya. (ara/ara)