Direktur utama MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan nantinya alat bayar untuk naik MRT hingga LRT bisa saling terintegrasi. Integrasi alat pembayaran menyusul integrasi fisik atau bangunan stasiun misalnya dengan halte TransJakarta. Lalu integrasi rute, di mana penumpang MRT akan diumpan oleh transportasi lain yang sudah bekerja sama dengan TransJakarta.
"Nantinya kita minta orang tidak masuk bawa kendaraan ke dalam kota. Tapi berhenti di Lebak Bulus atau Fatmawati, caranya mereka naik TJ (TransJakarta). Kami kerja sama untuk membangun rute eksisting agar mereka bisa masuk dari Bintaro atau Lebak Bulus," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi untuk satu tiket, bisa naik ke seluruh transportasi di Jakarta. Kemudian dengan kereta Bandara, KCI di Dukuh Atas itu sedang dibicarakan," ujarnya.
Baca juga: Mau Coba MRT Jakarta Gratis? Begini Caranya |
Untuk operasi awal, kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank bisa digunakan. Namun dalam prosesnya demi kenyamanan penumpang, ticketing akan dipermudah.
"Tentu kita tidak ingin dompet kita hanya penuh dengan kartu macam-macam ya, nanti kita kerja sama dan dengan dukungan Bank Indonesia dan dukungan pemerintah provinsi," ujar dia.
Dia menargetkan akhir tahun ini integrasi tiket sudah bisa dilakukan di seluruh Jakarta. Ia optimis karena teknologi yang dimiliki sudah memungkinkan untuk integrasi dengan cepat.
Saksikan juga video 'Blak-blakan Dirut MRT: Menanti Laju MRT Jakarta':
(kil/eds)