Bisnis Migo sedikit berbeda. Perusahaan ini menawarkan jasa sewa sepeda listrik kepada masyarakat perkotaan.
Nah untuk mendukung layanannya, Migo membuka peluang kemitraan kepada masyarakat. Mitra-mitra itu akan menjadi Migo Station, tempat menyewa dan memulangkan sepeda listriknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daftarnya juga lewat aplikasi, enggak bayar sama sekali," kata salah satu Mitra Migo, Helmi di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Senin (4/2/2019).
Setelah formulir pengajuan diterima dan disetujui, nantinya mitra akan dikirim beberapa unit sepeda listrik, lengkap dengan helm dan charger. Helmi sendiri mengaku saat itu dia dikirimi 5 unit sepeda listrik, 5 helm dan 2 unit charger.
Selain tanpa modal, peluang bisnis ini juga tanpa biaya operasional. Biaya listrik ternyata ditanggung oleh pihak Migo. Yang terpenting, mitra harus memiliki listrik minimal 1.300 watt.
"Kalau listrik, kita dapat uang listrik. Kemarin saya dapat Rp 350 ribu per bulan, tergantung pemakaian. Nanti ada laporannya difoto. Minimal harus 1.300 watt, nggak boleh di bawahnya," terangnya.
Jika ada sepeda listrik yang rusak, tenang saja itu juga dikenakan ke pengguna. Asalkan si mitra harus mengecek setiap sepeda listrik yang dikembalikan oleh pengguna.
"Jadi kita cek dulu, kalau ada yang rusak, kita laporin ke pusat, nah nanti pengguna yang harus bayar," tambahnya.
Tiap bulannya Migo akan memberikan partnership fee. Sebagai tambahan, mereka akan menerima bagi hasil dari unit peminjaman. Semakin banyak yang meminjam, potensi pemasukan akan meningkat.
"Jadi modalnya enggak ada, enggak ribet juga, kita cuma musti nge-charge doang. Paling karena musim ujan kan kotor sepedanya, ya saya cuci. Itu enggak wajib, cuma saya pikir ya biar penggunanya seneng juga," ucap Helmi.
Simak Juga 'Layanan Penyewaan Sepeda Listrik Kini Menyapa Jakarta':
(das/fdl)