Tiga Perusahaan Akan Bangun Pabrik Hilirisasi Batubara Menjadi DME

Tiga Perusahaan Akan Bangun Pabrik Hilirisasi Batubara Menjadi DME

Nabilla Nufianty Putri - detikFinance
Jumat, 08 Feb 2019 09:00 WIB
Foto: Dok. Inalum
Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero) dan Air Product melakukan kelanjutan MoU kerja sama terkait gasifikasi batubara. Ketiganya melakukan pencanangan pembangunan pabrik hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) di tambang PTBA Peranap, Riau.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengharapkan agar realisasi berdirinya hilirisasi batubara segera terwujud. Menurutnya, Indonesia harus tetap mengembangkan industri hilirisasi batubara bukan hanya dalam mengurangi impor tapi juga dalam rangka mengembangkan ekspor.

"Hilirisasi juga pentng dalam upaya mengurangi polusi dari batubara dengan memproduksi clean energy berupa syngas yang akan jadi hulu dari berbagai produk seperti DME bahkan sampai solar dan avtur," ujar Rini dalam keterangan tertulis, Kamis (7/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Wilayah tambang PTBA di Peranap nantinya akan menjadi lokasi gasifikasi batubara karena memiliki cadangan besar batubara kalori rendah. Dengan adanya proyek gasifikasi batubara di Mulut Tambang Peranap, dikatakan dapat menghidupkan dan mengoptimalisasi sumber daya alam batubara Peranap untuk ketahanan energi nasional.

Melalui teknologi gasifikasi, batubara akan diubah menjadi syngas yang akan akan di proses menjadi produk akhir. Nantinya PTBA akan menyuplai batubara dari area tambang Peranap ke perusahaan patungan untuk diolah menjadi produk akhir oleh Pertamina. Sementara itu, optimasi desain teknologi akan dilakukan Air Products and Chemicals Inc.

Selanjutnya, batubara kalori rendah yang berasal dari tambang PTBA Peranap, Riau, akan diolah menjadi syngas kemudian diproses menjadi DME yang digunakan Pertamina sebagai substitusi LPG.

Adanya DME yang digunakan untuk LPG tersebut dikatakan sebagai salah satu langkah sinergi BUMN dan langkah Pertamina untuk menekan impor LPG. Oleh karena itu langkah tersebut dinilai sebagai langkah strategis secara nasional.

Setelah pencanangan, juga akan dilakukan tahap selanjutnya yakni konstruksi pembangunan pabrik. Rencananya, usaha hilirisasi batubara di mulut tambang batubara Peranap ini memiliki kapasitas 1,4 juta ton DME per tahun dengan kebutuhan batubara sebesar 9,2 juta ton per tahun.


Untuk diketahui, pencanangan yang dilakukan ini merupakan kelanjutan dari MoU kerja sama dan Joint Venture Agreement terkait hilirisasi batubara antara PTBA, Pertamina dan Air Products, di mana Penandatangan MoU kerja sama telah dilakukan pada 7 November 2018 lalu di Allentown, Amerika Serikat.

Pada pertengahan Januari 2019 lalu, ketiga perusahaan juga telah sepakat mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang bisnis pengolahan batubara dan produk turunannya. Kesepakatan dituangkan dalam Pokok-Pokok Perjanjian Pembentukan Perusahaan Patungan Hilirisasi Mulut Tambang Batubara PTBA Peranap, Riau.

Pencanangan tersebut ditandai dengan ditekannya tombol oleh Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina (Persero) Heru Setiawan, dan Direktur Utama PT Air Products Indonesia Triwidio Pramono. Selain itu juga ada Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi serta Wakil Bupati Indragiri Hulu Khairizal.


Simak Juga 'Lubang Mbah Soero, Aset Bersejarah Sawah Lunto, Sumatera Barat':

[Gambas:Video 20detik]


Tiga Perusahaan Akan Bangun Pabrik Hilirisasi Batubara Menjadi DME

(prf/hns)

Hide Ads