Kuartal IV 2018 Neraca Pembayaran RI Surplus US$ 5,4 M

Kuartal IV 2018 Neraca Pembayaran RI Surplus US$ 5,4 M

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 08 Feb 2019 17:03 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal IV 2018 masih menunjukkan ketahanan sektor eksternal yang tetap terkendali.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati menjelaskan NPI kuartal IV 2018 tercatat surplus US$ 5,4 miliar.

"Ini ditopang peningkatan surplus transaksi modal dan finansial. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa Desember 2018 meningkat jadi US$ 120,7 miliar," kata Yati dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Jumat (8/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dia menyebutkan surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal IV 2018 meningkat signifikan sebagai cerminan tingginya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian domestik.

Data BI menyebutkan surplus transaksi modal dan finansial tercatat sebesar US$ 15,7 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus pada kuartal sebelumnya US$ 3,9 miliar.

"Peningkatan ini didukung membaiknya kinerja investasi portofolio seiring masuknya dana asing pada aset keuangan domestik. Peningkatan surplus juga didukung penerbitan obligasi global oleh pemerintah dan korporasi," jelas dia.

Kemudian defisit neraca transaksi berjalan masih berada dalam batas yang aman yakni US$ 31,1 miliar atau 2,98% dari PDB. Defisit ini dipengaruhi oleh impor non migas yang tinggi, khususnya bahan baku dan barang modal, sebagai dampak dari kuatnya aktivitas ekonomi dalam negeri di tengah kinerja ekspor non migas yang terbatas.



Kenaikan defisit juga didorong oleh peningkatan impor minyak seiring peningkatan rerata harga minyak dunia dan konsumsi BBM domestik.

Sementara itu, di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global yang tinggi, transaksi modal dan finansial mencatat surplus yang signifikan sebesar US$ 25,2 miliar.

Maka dengan kondisi tersebut, NPI sepanjang tahun 2018 mengalami defisit US$ 7,1 miliar.

Untuk menopang ketahanan sektor eksternal. BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah guna memperkuat ketahanan sektor eksternal, termasuk pengendalian defisit transaksi berjalan pada 2019 menuju kisaran 2,5% dari PDB.

Dari data BI defisit neraca transaksi berjalan masih dalam batas yang aman, sebesar US$ 31,1 miliar atau 2,98% dari produk domestik bruto (PDB).

Dengan kondisi tersebut, BI senantiasa mencermati perkembangan global yang dapat mempengaruhi prospek NPI khususnya ketidakpastian di pasar keuangan global yang masih tinggi, serta volume perdagangan dunia dan harga komoditas global yang cenderung menurun. Bank sentral juga akan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dalam mendorong kelanjutan reformasi struktural. (kil/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads