Apabila di banyak tulisan orang-orang seakan-akan hanya menghakimi milenial dengan segala kesalahan keuangan mereka, kali ini kita akan bahas berbeda. Tidak hanya kita coba untuk identifikasi permasalahan keuangan mereka, tapi juga solusi apa yang bisa mereka lakukan.
So, apa saja masalah keuangan milenial dan solusi keuangannya? Yuk kita mulai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Milenial cenderung akan memiliki utang yang banyak dan besar ketika mereka mulai mengarungi kehidupannya. Saya kebetulan salah satu dosen yang mengajar di salah satu kampus swasta yang memberikan pinjaman untuk uang kuliah kepada mahasiswanya yang nanti akan dibayar cicil dari penghasilan ketika mereka sudah mulai bekerja nanti.
Di luar negeri, student loan atau pinjaman untuk sekolah/kuliah sudah biasa, di Indonesia baru dimulai (meskipun dulu pernah ada tapi kemudian dihentikan). Selain utang untuk bayar kuliah, utang lainnya juga ikutan menumpuk.
Beberapa utang terjadi karena gaya hidup milenial. Media sosial yang ikut mendongkrak status sosial menjadi penting bagi kalangan milenial. Contohnya kebiasaan travelling milenial yang dilakukan dengan cara berutang.
Milenial jaman now menempatkan traveling sebagai salah satu kebutuhan mereka. Dalam satu tahun mereka harus melakukan perjalanan minimal 2 sampai 4 kali dengan tempat kunjungan yang berbeda baik di dalam maupun luar negeri.
Ketika hobi jalan-jalan ini dibiayai dengan utang, maka anda akan mulai mengalami masalah untuk mencicil utang tersebut. Apalagi bila ditambah dengan utang-utang lainnya.
Tidak hanya jalan-jalan, tapi juga gonta ganti gadget elektronik seperti laptop atau telpon pintar yang harganya selangit membuat anda harus selalu mengikuti zaman. Nah, karena harganya selangit inilah maka membeli secara tunai akan sangat memberatkan.
Pilihannya adalah dengan mencicil. Sebagian milenial masih percaya bahwa punya mobil adalah kebutuhan terutama bagi mereka yang harus wara-wiri. Maka mereka akan juga membeli kendaraan secara mencicil agar dapat memenuhi kebutuhan harian transportasi mereka.
Selain itu membeli rumah, dan biaya pernikahan juga saat ini sedang tren untuk dibiayai dengan pinjaman. Meskipun perencana keuangan sangat tidak merekomendasikan hal ini, tapi tidak bisa dipungkiri milenial banyak melakukan hal ini. Dan banyak lagi contoh-contoh lainnya.
Belum lagi sekarang semakin menjamur utang-utang yang bisa didapat secara mudah dengan melalui media online dan aplikasi online. Utang jenis ini bila tidak ditanggapi dengan bijaksana bisa menjerusmuskan anda ke jebakan dan jeratan utang.
Terutama karena biaya dan bunga yang mereka kenakan sangat tinggi dan mencekik dibandingkan pinjaman konvensional lainnya.
Oke anda termasuk generasi milenial dan sudah terlanjur banyak punya utang, so bagaimana jalan keluarnya? Ada 6 cara yang bisa anda lakukan agar bisa keluar dari jebakan utang ini.
Pertama, Sadari Anda Sudah Banyak Berutang
Banyak orang secara tidak sadar mulai menumpuk utang sedikit demi sedikit. Pada akhirnya mereka tidak tahu berapa banyak jumlah utang yang mereka miliki dan cicilan yang harus dilakukan.
Yang mereka tahu, yang mereka selalu habis diakhir bulan untuk membayar cicilan. Cara paling ampuh dengan menyadari sudah banyak berutang adalah dengan membuat daftar utang anda secara detil.
Susun daftar utang berdasarkan jumlah utang terbesar atau bunga tertinggi. Anda akan terkaget bila mengetahui bahwa anda selama ini sudah berutang sedemikian banyak.
Di dalam kelas Perencana Keuangan dan Pengelolaan Gaji Bulanan ada formulir daftar utang yang bisa anda buat dan lakukan. Coba ikuti kelas dan workshop perencanaan keuangan, pengelolaan gaji bulanan agar anda bisa mengelola utang dengan lebih baik lagi.
Workshop yang direkomendasikan adalah yang dilaksanakan oleh tim ARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.
Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)
Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.
Masih ada 5 tips dan trik untuk keluar dari jeratan utang bagi generasi milenial yang akan kita bahas di artikel berikutnya. Simak, perhatikan dan yang paling penting lakukan dengan benar.
Baca juga: Kerennya Seorang Freelancer (1) |
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.
(ang/ang)