Saat ini, memang hanya PT Pertamina (Persero) yang menjadi satu-satunya pihak yang memasok avtur. Bahkan, Pertamina disebut memonopoli karena hal itu.
Melihat kondisi itu, PT AKR Corporindo (AKRA) berencana untuk masuk ke bisnis bahan bakar pesawat tersebut. Rencana itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama AKR, Haryanto Adikoesoemo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haryanto juga menjelaskan, untuk ikut di bisnis avtur diperlukan investasi untuk membangun infrastrukturnya. Tapi, ia yakin peluang bisnisnya masih sangat besar mengingat pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia masih double digit.
"Jadi masih punya ruang untuk pemain baru dan volume untuk tumbuh cukup tinggi," jelasnya.
Untuk bisnis ini, AKR-BP dan memulai di Indonesia Timur.
"Kami pilih di sana karena banyak bandara baru, jadi bisa investasi infrastruktur juga," kata Haryanto.
Saat ditanya soal harga avtur yang akan dijual, AKR hanya mengatakan harga akan kompetitif.
"Semua industri kalau ada persaingan harga pasti kompetitif dan pelayanan pasti lebih baik kepada konsumen. Jadi lebih reasonable," jelasnya.
Ia memaparkan untuk bisnis avtur ini perusahaan sudah menyiapkan infrastruktur karena sudah memiliki beberapa titik penampungan, yakni hingga 16 titik.
"Infrastruktur di pelabuhan dan darat siap, kami cukup expertise untuk bisnis di avtur ini," paparnya. (fdl/hns)