"Salah satu penyebab tingginya harga tiket itu adalah bahan bakarnya, namanya avtur, avturnya itu dimonopoli oleh satu perusahaan," ujar Yahya di sela Seminar Legenda Borobudur di Yogyakarta, Jumat (15/2/2019).
"Oleh karenanya, malam itu tanggal 11 Februari Pak Presiden bilang turunkan harga avtur sesuai dengan harga pasar atau mendekatinya. Yang kedua monopoli akan dicabut, itu yang diumumkan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polemik Soal Harga Avtur, Nih Data Impornya |
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga memerintahkan jajaran kabinet kerja untuk menurunkan harga tiket pesawat yang sempat melambung tinggi. Salah satu maskapai, yakni Garuda telah melaksanakan perintah tersebut.
"Pak Presiden mengumumkan pokoknya harga tiket harus turun terakhir Minggu ini. Garuda (harga tiketnya) sudah langsung turun 20%," ungkapnya.
Selain kebijakan tersebut, lanjut Yahya, Presiden Jokowi juga membatalkan kebijakan yang disebutnya sangat memukul sektor pariwisata. Yakni larangan menggelar rapat di hotel.
"Ahamdulillah Pak Presiden langsung turun tangan. Satu rumor bahwa ada satu menteri akan melarang kegiatan di hotel-hotel langsung dicabut. Karena pengaruhnya itu lebih buruk lagi daripada tiket (pesawat)," tutupnya.
Baca juga: Pajak Bikin Avtur Jadi Mahal? |