Pertamina Turunkan Harga Avtur, Maskapai Girang

Pertamina Turunkan Harga Avtur, Maskapai Girang

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Minggu, 17 Feb 2019 09:41 WIB
Pertamina Turunkan Harga Avtur, Maskapai Girang
Jakarta - PT Pertamina (Persero) akhirnya melakukan penyesuaian harga jual avtur yang berlaku pada 16 Februari 2019 mulai jam 00.00 WIB kemarin.

Harga baru avtur ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.

Sebagai contoh penurunan harga avtur (published rate) untuk Bandara Soekarno Hatta Cengkareng mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga jual avtur untuk setiap maskapai ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak yakni antara Pertamina sebagai penyedia dan maskapai penerbangan sebagai konsumen.

Pertamina juga berupaya untuk memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat dengan menyediakan bahan bakar pesawat udara di 67 bandara yang tersebar di Indonesia.

Simak berita lengkapnya.
Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita menjelaskan sejatinya perseroan secara rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian harga avtur secara periodik, yaitu sebanyak dua kali dalam sebulan.

"Untuk periode kali ini, harga avtur mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya," kata Arya dalam keterangannya, Sabtu (16/2/2019).

Sebagai contoh harga avtur (published rate) untuk bandara Soekarno Hatta Cengkareng mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liter.

"Pertamina berharap penurunan harga avtur ini juga merupakan bentuk dukungan Pertamina terhadap industri penerbangan nasional, yang diharapkan juga berdampak pada industri lainnya termasuk pariwisata," ujarnya.

Pertamina menurunkan harga jual avtur. Sebagai contoh harga avtur untuk Bandara Soekarno Hatta (Soetta) mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liter.

Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan harga avtur yang baru di Bandara Soetta itu lebih rendah dari Singapura.

"Harga ini lebih rendah sekitar 26% dibandingkan harga avtur (published rate) di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp 10.769 per liter," kata Arya.

Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan faktor lainnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bahwa harga avtur di Bandara Soetta lebih mahal dibandingkan di Bandara Internasional Changi, Singapura.

Ia mengutip data harga kontrak avtur Bandara Soetta per November 2018 sebesar US$ 107,70 per barel sedangkan di Bandara Changi US$ 102,10 per barel.

Penurunan harga tersebut dilakukan berdasarkan hitungan dari beberapa faktor. Yang menjadi perhitungan utama Pertamina ialah acuan dari Mean of Platts Singapore (MOPS) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

MOPS sendiri merupakan penilaian produk untuk trading minyak di kawasan Asia. MOPS dijadikan patokan harga BBM di Indonesia berdasarkan Perpres No 55 Tahun 2005.

"Secara umum, pergerakan harga itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Utamanya adalah MOPS dan nilai tukar rupiah," kata Arya.

Arya juga menjelaskan, bahwa harga jual avtur ini ditetapkan secara business to business (b to b) terhadap pihak maskapai.

"Harga jual avtur untuk setiap maskapai ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak yakni antara Pertamina sebagai penyedia dan maskapai penerbangan sebagai konsumen," kata dia.

Pihak maskapai pun mengapresiasi langkah Pertamina yang akhirnya menurunkan harga jual avtur.

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan bahwa penurunan komponen biaya penerbangan, termasuk avtur, akan berdampak positif terhadap industri penerbangan.

"Semua bentuk penurunan komponen biaya pastinya akan ber-impact positive buat maskapai penerbangan," kata pria yang akrab disapa Ari kepada detikFinance.

Karenanya, Ari yang juga merupakan Dirut PT Garuda Indonesia memberikan apresiasi kepada Pertamina yang memutuskan untuk menurunkan harga jual avtur.

"Dan atas hal itu kami berterima kasih kepada Pertamina karena ini merupakan aksi nyata Pertamina atas kepedulian secara langsung kepada industri penerbangan dan tidak langsung kepada industri pariwisata," tuturnya.

Hide Ads