Namun, lain ceritanya dengan kisah seorang Sheryl Sandberg. Wanita ini berhasil menjadi salah satu nakhoda keuangan penting perusahaan sebesar Facebook.
Sheryl tentu bukan wanita sembarangan, dia menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) di Facebook. Dengan jabatan pentingnya itu dia mengemban tanggung jawab untuk mengurus dan mengelola operasi bisnis perusahaan dengan fokus khusus pada ekspansi global. Tanggung jawabnya juga mencakup pemasaran, penjualan, pengembangan bisnis, dan sumber daya manusia. Super sekali bukan kewenangannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sheryl muda merupakan murid yang tidak terlalu menonjol di sekolah, bahkan dia merupakan salah satu murid yang lambat dalam belajar matematika. Selain itu, meskipun kini dia besar di industri teknologi, Sheryl muda menyelesaikan studi sarjananya di Harvard tanpa bantuan teknologi baik internet maupun ponsel.
Jalur karir cemerlangnya dimulai di Bank Dunia, saat itu dia bekerja untuk kepala ekonom Larry Summers sebagai asisten peneliti. Hal tersebut dilakukannya sebelum kembali ke Harvard untuk menyelesaikan studinya, uniknya lagi sambil berkerja di Bank Dunia wanita ini pun sempat menjadi instruktur kelas aerobik untuk menambah pundi-pundi keuangannya.
Setelah menyelesaikan studinya di Harvard, Sheryl bergabung kembali dengan Larry Summers yang kala itu menduduki posisi sebagai Kepala Staff Departemen Keuangan AS, kali ini dia ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris selama pemerintahan Bill Clinton. Ketika Summers menjadi Sekretaris Perbendaharaan, Sandberg terus bekerja bersamanya sampai tahun 2001.
Pada tahun 2001, Sandberg pindah ke California untuk menjadi wakil presiden penjualan dan operasi online global di Google. Sandberg ditugaskan perusahaan mesin pencari yang saat itu sedang berkembang untuk mengurusi penjualan iklan dan berbagai produk, termasuk Google Books.
Baca juga: Stanley Ho, Raja Judi Penguasa Makau |
Di Google, Sheryl berhasil mendapatkan reputasi sebagai eksekutif terkemuka di industri teknologi saat itu. Hingga akhirnya, pada 2008 dia bergabung dengan Facebook dan langsung ditunjuk sebagai COO perusahaan media sosial itu.
Tahun 2012, Sheryl menjadi anggota wanita pertama dari dewan direksi Facebook. Dia mendapatkan kompensasi yang cukup berharga dari Facebook, Sheryl berhasil menerima saham di Facebook yang membuatnya menjadi miliarder. Apalagi setelah keberhasilan Facebook melakukan go public (IPO) pada tahun 2012.
Sebagai catatan pada tahun 2018, kekayaan bersih Sheryl menyentuh angka US$ 1,6 miliar. Di tahun yang sama pula, dia berhasil menempati peringkat keempat dalam daftar Forbes Power Women dan peringkat ke-14 di daftar Forbes America Self-Made Women. (ara/ara)