-
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah merilis perkembangan APBN 2019 pertama hingga Januari 2019. Salah satu yang dipaparkan adalah utang pemerintah.
Total utang pemerintah hingga Januari 2019 mencapai Rp 4.498,56 triliun. Angka itu setara dengan rasio utang terhadap PDB mencapai 30,1%.
APBN 2019 hingga Januari 2019 juga tercatat APBN defisit Rp 45,8 triliun atau 15,5% terhadap PDB
Defisit berasal dari selisih pendapatan negara Rp 108,1 triliun. Sementara belanja negara sebesar Rp 153,8 triliun.
Utang pemerimtah hingga Januari 2019 mencapai Rp 4.498,56 triliun dengan rasio utang terhadap PDB mencapai 30,1%.
Melansir buku APBN Kita, Rabu (20/2/2019), total utang pemerintah pusat itu lebih tinggi dibandingkan posisi Januari 2018 sebesar Rp 3.958,66 triliun, atau bertambah Rp 539 triliun.
Jika dibandingkan dengan posisi Desember 2018 utang itu naik Rp 80,2 triliun dari sebelumnya Rp 4.418,30 triliun.
Jika dirinci, utang pemerintah yang sebesar Rp 4.498,56 triliun itu terdiri dari pinjaman yang sebesar Rp 795,79 triliun dan surat berharga negara (SBN) Rp 3.702,77 triliun.
Pinjaman yang sebesar Rp 795,79 triliun terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 788,66 triliun dengan rincian, pinjaman bilateral Rp 327,06 triliun, multilateral Rp 419,89 triliun, komersial Rp 41,71 triliun. Sedangkan pinjaman dalam negerinya sebesar Rp 7,13 triliun.
Untuk SBN yang sebesar Rp 3.702,77 triliun, terdiri dari denominasi rupiah Rp 2.675,04 triliun degan rincian SUN Rp 2.230,61 triliun, SBSN Rp 444,43 triliun.
Selajutnya, denominasi valas sebesar Rp 1.027,72 triliun dengan rincian SUN Rp 820,86 triliun dan SBSN sebesar Rp 206,86 triliun.
Utang pemerintah sepanjangan pemerintahan Jokowi-JK telah bertambah Rp 1.889,86 triliun. Angka itu terhitung data utang sejak akhir 2014 hingga Januari 2019.
Melansir buku APBN Kita, Rabu (20/2/2019), total utang pemerintah mencapai Rp 4.498,56 triliun. Lebih tinggi Rp 1.889,86 triliun dibandingkan pada posisi akhir 2014 sebesar Rp 2.608,7 triliun.
Jumlah utang pemerintah dari tahun ke tahun bertambah cukup besar. Tercatat pada 2014 jumlahnya Rp 2.608,7 triliun, pada 2016 jumlahnya Rp 3.165,1 triliun, pada 2017 3.995,2 triliun, dan pada 2018 jumlahnya Rp 4.418,3 triliun
Total utang pemerintah pusat itu lebih tinggi dibandingkan posisi Januari 2018 sebesar Rp 3.958,66 triliun, atau bertambah Rp 539 triliun.
Jika dibandingkan dengan posisi Desember 2018 utang itu naik Rp 80,2 triliun dari sebelumnya Rp 4.418,30 triliun.
Pemerintah sudah melakukan pembiayaan dari utang sejak awal tahun. Jumlah pembiayaan utang yang dilakukan pemerintah di Januari 2019 saja sudah Rp 122,46 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sengaja melakukan pembiayan utang di awal tahun untuk mengantisipasi kondisi pasar. Apalagi kondisi pasar global yang masih diliputi ketidakpastian dan volatilitas.
"Front loading dalam rangka antisipasi pasar dan melihat adanya kesempatan," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Total pembiayan utang di Januari 2019 itu sudah mencapai 34,09% dari target pembiayaan utang yang ditetapkan dalam APBN 2019 sebesar Rp 359,25 triliun.