Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Dewi Chomistriana mengatakan saat ini terjadi pergeseran kebutuhan SDM di sektor jasa konstruksi.
"Ada shifting keahlian yang diperlukan sesuai dengan teknologi. Dulu kita butuh tenaga kerja sipil. Kalo di 4.0 membutuhkan ahli IT dan sistem informasi," katanya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada revolusi industri 4.0, kata Dewi, sektor jasa konstruksi sudah mulai melakukan perencanaan dan pengadaan lewat sistem elektronik dan mulai mengurangi cara konvensional.
"Jadi sudah mulai dikurangi metode yang manual. PUPR butuh 1 juta tenaga kerja konstruksi khusus PU saja," jelasnya.
Sementara, tambah Dewi, saat ini tenaga kerja yang ada masih didominasi lulusan SMA. Karenanya, saat ini Kementerian PUPR bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam mencetak lulusan yang dibutuhkan.
"Masih didominasi tenaga kerja sebanyak 53% (klasifikasi sipil). Oleh karena itu sekarang kami bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk bisa mencetak lulusan," tuturnya. (fdl/ara)