Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan selalu berupaya menjaga keseimbangan nilai tukar di tengah gejolak perekonomian global. Salah satu upaya yang telah dilakukan dengan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 7 kali tahun lalu.
"Tahun lalu kita mengkalibrasi yang paling baik, oleh karena itu mengapa kami naikkan 175 bps," ujarnya dalam acara Economic Outlook 2018 yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: IHSG Melemah di Jeda Siang |
Menurut Perry, langkah yang telah diambil BI itu terbukti cukup ampuh menahan gejolak nilai tukar. Buktinya dolar AS hari ini sudah mendekati Rp 14.000.
"Alhamdulillah dengan itu dan juga kebijakan pemerintah, kurs kemudian dari Rp 14.500 sekarang alhamdulillah Rp 14.000," tambahnya.
Dengan mempertahankan strategi itu, Perry yakin nilai tukar rupiah tahun ini akan semakin membaik. Bahkan dia yakin dolar AS bisa kembali di bawah Rp 14.000 tahun ini. Sebab pada kuartal IV 2018 terjadi masuknya dana asing yang cukup besar.
"Kemudian ini juga bisa di bawah Rp 14.000. Aliran modal asing masuk kuartal 4 capai Rp 15 triliun," ucapnya. (das/dna)