"Saya sudah minta Kemenkeu mulai menghitung dampak ekonominya," kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pasca menjajal MRT Jakarta di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Ada beberapa aspek ekonomi yang akan disoroti oleh Kemenkeu. Diperkirakan akan ada berbagai aspek ekonomi yang terdampak dengan hadirnya MRT Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meyakini dengan banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan transportasi publik tersebut, otomatis penggunaan bahan bakar minyak (BBM) akan lebih efisien.
"Tidak akan menghadapi kemacetan, tidak akan memakan bahan bakarnya, dari mobil atau kendaraan bermotor mereka, yang itu juga pasti akan memberikan penghematan atau dampak ekonomi maupun lingkungan yang sangat baik," ungkapnya.
Ditambah lagi, dengan adanya 13 stasiun, dan 130 ribu pergerakan orang yang diperkirakan menggunakan MRT Jakarta, banyak dampak turunannya yang berefek ke ekonomi.
"Kita membayangkan flow mobilitas manusia yang luar biasa sehingga ada permintaan turunan baik dari makanan, minuman termasuk mungkin keputusan untuk tempat tinggal," ujarnya.
"Orang sekarang tahu kalau bisa di tengah kota tanpa macet, orang nggak perlu beli apartemen di tengah kota, atau kost-nya di tengah kota. Dia bisa kost di Lebak Bulus dengan waktu 30 menit sampai ke tengah kota (menggunakan MRT)," tambahnya.