"Apa-apa sekarang serba online. Warga pulau juga suka belanja online di sini, apalagi ada tiga jasa ekspedisi. Semua makin gampang dapat kebutuhan," ujar warga Pulau Harapan, Komariyah, saat ditemui detikFinance di rumahnya, Kamis (21/2/2019).
Adanya jasa ekspedisi di Pulau Harapan dan maraknya fenomena belanja online turut menguntungkan Komariyah. Wanita yang akrab disapa Kokom ini merupakan agen BRILink yang bisa melayani warga melakukan transfer saat belanja online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Agen BRILink merupakan perluasan layanan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk di daerah perbatasan maupun kepulauan. Bank BRI menjalin kerja sama dengan nasabah sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time dan online menggunakan fitur EDC dengan konsep sharing fee.
![]() |
Selama tiga tahun lebih Komariyah menjadi agen BRILink, ia bisa meraup untung Rp 10 juta per bulan dari transaksi. Dari keuntungannya tersebut, ia bisa terus menjalankan bisnisnya sebagai pemilik homestay dan penyedia bahan material bangunan.
"Sehari kalau ramai bisa sampai 100 transaksi. Dari transaksi tersebut kebanyakan pembayaran token listrik dan transfer uang. Selain transfer ke keluarga di darat, ya transfer belanja online. Di sini kan ada 3 jasa ekspedisi, belanja online jalan terus. Kalau untungnya bisa Rp 10 juta per bulan hasil dari menjadi agen BRILink," pungkasnya.
Kisah Komariyah menjadi agen BRILink ternyata menyimpan cerita yang unik. Siapa sangka, Komariyah yang dahulu antibank kini justru menjadi agen BRILink yang tugasnya sebagai perpanjangan Bank BRI di Pulau Harapan. Bahkan keputusannya menjadi agen BRILink mengantarkannya dapat keuntungan yang besar dan bisa membantu sesama.
"Saya dulu anti bank, apa-apa nggak mau berurusan dengan bank karena prosesnya pasti berbelit-belit. Tapi setelah saya dibimbing oleh staf Bank BRI untuk jadi agen BRILink, saya justru bisa membantu warga di pulau ini, saya dan warga sama-sama dapat keuntungan," ujarnya.
Menjadi agen BRILInk pertama di Kepulauan Seribu menyisakan kisah yang berkesan bagi Komariyah. Ia harus mengenalkan layanan perbankan kepada warga Pulau Harapan dan Pulau Kelapa serta wisatawan dari nol.
"Saat dikasih mesin EDC, di rumah saya yang dulu susah sinyal. Akhirnya diajak staf Bank BRI keliling cari sinyal yang bagus biar bisa transaksi. Akhirnya ketemu tempat di kelurahan, di bawah tiang bendera. Setiap hari habis magrib suami saya ke sana. Lama kelamaan banyak warga dan wisatawan yang datang untuk transaksi, ya infonya dari mulut ke mulut. Sekarang sih di rumah sendiri, orang sudah tau kalau mau transaksi sekarang di rumah sini," paparnya.
Komariyah mengaku dengan adanya agen BRILink di Pulau Harapan, hampir seluruh warga terbantu untuk melakukan transaksi. "Dengan adanya Kapal Bank BRI dan agenBRILInk masyarakat benar-benar terbantu. Misalnya yang punya anak sekolah di darat atau di pulau lain. Dulu anak harus pulang ke rumah untuk ambil duit, dibawa duitnya ke kapal. Sekarang gampang, tinggal transfer," ujar Komariyah yang menamakan agen BRILInk-nya Koja, yakni singkatan namanya dan suami Jagur.
Tak hanya itu, Komariyah juga mengaku bahwa kehadiran agen BRILink membawa berkah bagi dirinya maupun warga lain. "Kalau transaksi kan ada biaya tambahan, kalau di saya buat transfer anak sekolah atau anak sakit, nggak kasih biaya tambahan. Ya kan namanya juga hidup di pulau bareng-bareng harus saling membantu. Tanpa biaya tambahan, saya juga sudah untung. Rezeki nggak ke mana," ucapnya.
Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva. (idr/hns)