Dirut Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara menyampaikan, pihaknya mengurangi pembelian pesawat tipe tersebut untuk ditukar dengan tipe lain. Namun itu tidak ada kaitannya dengan jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan maskapai Ethiopian Airlines.
Dia juga menekankan telah menegosiasi ulang pesanan pesawat jauh sebelum kecelakaan kecelakaan Lion Air JT 610 tahun lalu. Kecelakaan tersebut juga terjadi pada pesawat dengan tipe yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jauh sebelum kejadian JT kita memang sudah melakukan negosiasi pengurangan pemesanan (Boeing 737) MAX 8 untuk ditukar dengan pesawat jenis lain," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Lanjut dia, Garuda mengurangi pesanan Boeing 737 MAX 8 lebih dikarenakan alasan komersial.
"(Garuda mengurangi pesanan pesawat tipe tersebut) alasannya lebih ke komersial," jelasnya.
Namun, dia belum bisa merinci berapa banyak pesawat yang ditukar, termasuk dengan jenis apa Boeing 737 MAX 8 itu akan ditukar. Kata dia saat ini masih dalam tahap negosiasi.
"Lagi proses negosiasi (dengan Boeing)," tambahnya.
Berdasarkan catatan detikFinance 17 Desember 2018, Garuda Indonesia sebelumnya memesan pesawat tipe tersebut dengan total 50 unit. Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan, waktu itu, menjelaskan masih ada 49 unit dalam proses pemesanan.
"(Pesanan) 49, kan sudah datang satu. Totalnya 50. Poinnya sekarang kita masih on dengan perjanjian dengan Boeing, kecuali nanti ada hasil keputusan yang sangat signifikan lah," kala itu . (zlf/zlf)