Perusahaan asuransi Boeing Co pun harus menghadapi tanggungan klaim dalam jumlah yang besar. Hal itu terjadi, bila didapatkan bukti bahwa pesawat tersebut cacat atau salah.
Saat ini pembayaran asuransi kepada keluarga korban akan dilakukan oleh perusahaan asuransi maskapai terlebih dahulu. Baru setelahnya, perusahaan asuransi maskapai mencari uang pengganti dari perusahaan asuransi milik Boeing Co.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: B737 Max 8, Riwayatmu Kini |
Sebagai informasi, perusahaan asuransi maskapai biasanya membentuk konsorsium untuk berbagi risiko klaim. Biasanya, penanggung utama akan bertanggung jawab pada sebagian besar risiko. Berdasarkan sumber industri, nilainya pun diperkirakan mencapai US$ 50 juta atau setara dengan Rp 700 miliar (kurs Rp 14.000).
Perusahaan asuransi utama maskapai Ethiopian sendiri adalah Chubb. Kemudian, perantara asuransi yang lain, yakni Willis Tower Watson. Hanya saja, saat dimintai keterangan, pihak Chubb menolak berkomentar.
Sedangkan, perusahaan asuransi utama Boeing Co adalah Britain's Global Aerospace. Dan perantara asuransi Boeing yang lain adalah Marsh. Hanya saja, tak ada sumber yang memberikan perincian finansial kedua perusahaan asuransi tersebut.
Sementara itu, kebijakan di Amerika Serikat memberikan aturan pembayaran kompensasi korban kecelakaan pesawat mencapai US$ 2 juta hingga US$ 3 juta atau Rp 42 miliar per orang. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan kompensasi yang diterapkan oleh Ethiopia sebesar US$ 200 ribu atau 2,8 miliar.
Sedangkan menurut perhitungan Reuters, biaya kompensasi awal untuk semua penumpang berjumlah 157 pada penerbangan pesawat Ethiopia mencapai US$ 25 juta atau sebesar Rp 350 miliar.