Menurut Ketua Umum Pinsar Singgih Januratmoko kerugian tersebut tercatat sejak September hingga Maret ini. Sebab, harga ayam dari kandang ke pedagang pernah dipatok hingga Rp 14.000 per kg
Padahal, harga pembelian pokok (HPP) yang dipatok pemerintah sebesar Rp 20.000 hingga Rp 22.000 per kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi September-Maret kerugian peternak mandiri itu sampai Rp 2 triliun," sambung dia.
Singgih mengungkapkan, ketidakserasian harga di pasar, dengan aturan pemerintah dikarenakan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian tak bekerja bersama-sama.
Sebab, Kemendag memutuskan untuk menaikkan HPP di tengah daya beli yang rendah. Selain itu, Kementan juga tetap menyuplai day old chicken (DOC).
"Jadi ini harga acuan naik Rp 20.000-22.000 per kg tapi nggak lihat cuaca juga kalau daya beli turun. Ini kementerian jalan sendiri-sendiri yang mana diatur kan daya beli turun tapi supply DOC tetap banyak jadi gimana supaya seimbang ya dua-duanya harus koordinasi," tegas dia.