Setelah 4 Bulan Defisit, Neraca Dagang RI Surplus US$ 330 Juta

Setelah 4 Bulan Defisit, Neraca Dagang RI Surplus US$ 330 Juta

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 15 Mar 2019 10:07 WIB
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus pada Februari 2019. Besaran surplus sebesar US$ 330 juta.

Surplus neraca perdagangan terjadi karena ekspor yang lebih besar dari impor. Nilai ekspor pada Februari tahun ini sebesar US$ 12,53 miliar dan impor US$ 12,20 miliar.

"Kalau digabungkan, maka neraca dagang Februari 2019 alami surplus US$ 0,33 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Surplus terjadi setelah selama empat bulan berturut-turut mengalami defisit. Surplus ini disebut akan mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2019.

"Surplus ini berita baik, karena berpengaruh pada angka pertumbuhan ekonomi triwulan I-2019," ujar Suhariyanto.

Surplus terjadi karena sektor non migas sedangkan migas masih tercatat defisit karena minyak mentah. Sementara itu, gas tercatat surplus.


Meski Februari tercatat surplus, neraca perdagangan sepanjang 2019 masih defisit US$ 730 juta gara-gara migas.

"Selama Januari-Februari 2019 neraca dagang kita masih defisit US$ 0,73 miliar. Di mana non migas surplus sementara migasnya defisit," ujar Suhariyanto. (ara/zlf)

Hide Ads