Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira mengatakan isu pengangguran menjadi hal yang perlu dibahas dalam debat Cawapres pada 17 Maret nanti.
Saat ini tingkat pengangguran memang terus mengalami penurunan, tapi di sisi lain lapangan kerja utama seperti sektor pertanian dan pertambangan juga tak banyak menyerap sumber daya manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data hasil olahan INDEF menyebut periode 2015-2017 rata-rata serapan tenaga kerja pertanian turun 700 ribu orang per tahun. Pertambangan turun 50 ribu orang per tahun dan sektor konstruksi hanya bisa serap sekitar 130 ribu orang per tahunnya," kata Bhima kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Menurut data INDEF, penurunan tingkat pengangguran kian lamban. Sejak 2007, tingkat pengangguran terbuka berada di single digit, yakni 9,11%. Namun setelahnya, tingkat pengangguran hingga Agustus 2018 hanya turun hingga 5,34%.
Selain itu, kata Bhima, saat ini tingkat pengangguran masih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencapai 11% dari total pengangguran. Di sisi lain program pemerintah tentang pendidikan vokasional yang ada masih belum memenuhi kebutuhan industri.
"Sekolah vokasi sebagian kurikulumnya masih belum sesuai kebutuhan industri. Tingkat pengangguran masih tinggi di SMK pertanda upaya untuk pembenahan masih lambat. Itulah kenapa jokowi ajukan kartu prakerja," katanya. (fdl/hns)