"Kalau menurut saya ini kan business to business, nggak mungkin satu lembaga seperti Traveloka itu mau ditekan oleh pihak lain, itu kan kredibilitas, dia punya bisnis yang lain. Menurut saya demikian," kata Budi Karya di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Sebelumnya salah satu media travel global, Skift, yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) menyoroti kasus OTA atau agen perjalanan online yang tidak menjual tiket pesawat Air Asia. Belakangan isu ini ramai diperbincangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam artikel itu disebutkan, maskapai yang diduga melakukan intervensi penjualan tiket pesat AirAsia adalah Garuda Indonesia dan Lion Air.
Baca juga: Kisah 'Cerai' AirAsia dan Traveloka |
Sumber internal media travel yang bermarkas di New York ini menyebutkan bahwa penyebab hilangnya penjualan tiket di agen perjalanan ini diduga karena tekanan Garuda Indonesia dan Lion Air. Diduga kedua maskapai menaikkan harga tiket karena harga avtur naik, tapi AirAsia tidak ikut.
Budi Karya kembali menegaskan masalah tersebut bukan karena adanya tekanan dari maskapai penerbangan.
"Kalau saya melihat bisnis to bisnis nggak mungkin Traveloka melakukan itu, dia akan jatuh kredibilitasnya," ujar Menhub. (hek/hns)