Pakai Bank Terapung, BRI Incar Potensi UMKM di Kepulauan NTT

Pakai Bank Terapung, BRI Incar Potensi UMKM di Kepulauan NTT

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Sabtu, 16 Mar 2019 10:30 WIB
Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom
Labuan Bajo - Kabupaten Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur memiliki kawasan kepulauan dengan sebagian besar penduduknya menggantungkan nasib dari hasil laut dan sektor wisata seperti penyewaan kapal maupun menjual souvenir.

Sepanjang 2018 kemarin, Bank BRI melalui program Teras Kapal Bahtera Seva II telah mengucurkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 5,8 miliar bagi masyarakat kepulauan di Pulau Komodo, Pulau Pulau Messah, Pulau Rinca, Pulau Papagarang dan pulau lain di sekitarnya.

Menurut Kepala Unit BRI Labuan Bajo Elias Gudi masih banyak potensi yang harus digali dari kawasan kepulauan tersebut. Ia mengatakan sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan memerlukan bantuan berupa alat tangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang paling perlu didorong nelayan. Mudah-mudahan nanti pemerintah membentuk kelompok usaha sebagai usaha ke yang lebih besar supaya kehidupan di masyarakat nelayan di daerah pulau ini mengalami peningkatan. Kita BRI siap mendanai baik modal kerja maupun investasi baik itu kapal, pukat, alat pancing dan lainnya," ujar Elias di kapal Bahtera Seva II, Selasa (26/2/2019) lalu.


Ia mengatakan alat tangkap nelayan yang masih menggunakan cara tradisional membuatnya kalah saing dengan nelayan luar daerah seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Seperti misalnya di daerah Pulau Messah yang menggunakan cara memanah dan Pulau Papagarang dengan cara ditombak.

Selain nelayan, potensi penyaluran KUR juga bisa didapat dari komoditas lobster. Hanya saja, masyarakat dinilai belum mumpuni baik sumber daya maupun modal untuk pengolahan dan pendistribusian.

"Yang manual itu sistem tombak dan panah. Kalau nanti ke depan sudah punya perahu motor diikuti pelatihan dan diklat melalui perikanan ya mungkin cara tangkapnya bisa lebih beralih ke yang lebih profesional. Nanti kita pembiayaan tidak hanya penangkapan tapi juga pengolahan dan pendistribusian. Mereka pengolahan mungkin cuma pengeringan," katanya.

Potensi lainnya adalah dari usaha budidaya keramba. Hasil tangkapan nelayan bisa disimpan dan dipelihara untuk meningkatkan kualitas ekspor. Komoditas untuk usaha ini antara lain ikan kerapu, kakap merah, dan lobster.

Saat ini banyak nelayan di kepulauan yang menjual ikan laut dalam keadaan segar maupun kering. Mereka biasanya menjualnya kepada pengepul maupun dikirim langsung ke tempat pelelangan ikan di Labuan Bajo. Meski demikian karena terkendala modal, mereka kesulitan untuk mengembangkan usaha.


Melalui program KUR yang disediakan Bank BRI, nelayan di kepulauan bisa meminjam modal untuk usaha. Seperti diakui salah seorang warga Pulau Messah, Desa Pasir Putih bernama H. Basgun.

"Saya terbantu sejak mendapatkan bantuan Bank BRI sampai saya dapatkan perahu yang sekarang. Perahu ini harga Rp 60 juta saya pinjam di BRI saya langsung beli, saya gunakan untuk mencari ke laut. Ya alhamdulillah saya punya peningkatan yang lebih dari sebelumnya. Bahkan sekarang saya sudah punya dua perahu pak," ujar pria yang kini berprofesi sebagai pengepul cumi-cumi tersebut.

Untuk diketahui Bahtera Seva II melayani pinjaman KUR untuk usaha mikro dan kecil dengan kredit Rp 25 juta sampai Rp 250 juta. Bank terapung tersebut setiap minggunya mengunjungi pulau-pulau untuk layanan jemput bola oleh Bank BRI kepada warga yang ingin simpan, pinjam, transfer atau tarik tunai.

Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva. (prf/hns)

Hide Ads