Warga pendatang dari Makassar ini sudah berada di Labuan Bajo sejak tahun 2000. Selama lebih dari 18 tahun ia menggeluti usaha di sana. Pada awalnya Sarinah hanya menjual kopi dan nasi. Namun lambat laun karena sudah banyak orang yang membuka usaha yang sama, ia putar haluan menjadi pengusaha es batu.
Pada awalnya uang tabungan yang ia miliki dari warung kopi digunakan untuk membeli tiga unit kulkas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya bisnis jualan es batu itu laris diserbu nelayan. Satu plastik atau satu batang es batu yang dibungkus pakai plastik sayur ia jual Rp 1.000. Dalam sehari Sarinah bisa menjual hingga 800 batang dari 20 unit kulkas yang dia miliki.
Es batu tersebut biasa digunakan nelayan untuk menyegarkan ikan hasil tangkapan dari laut. Selain dijual kepada nelayan di Labuan Bajo, es batu itu pun dibeli oleh nelayan-nelayan luar pulau seperti Messah, Papagarang, hingga Komodo.
"Ini buat nelayan. Dia bawa nyambak, dia bawa ke pulau-pulau untuk gurita. Dibawa ke Komodo, ke Padar, kan mereka banyak di sana (perahu) bagan," katanya.
![]() |
Dari usaha es batu, Sarinah bisa mengantongi penghasilan kotor mencapai Rp 6 juta per bulan. Ia juga membuka usaha lain yakni depot air minum isi ulang. Dari usaha tambahannya itu ia bisa memiliki penghasilan Rp 4 juta.
"Kalau per bulan bisa sampai Rp 5 juta sampai Rp 6 juta dari es batu saja. Ini (air minum) 1 galon Rp 6.000. Kalau dari ini Rp 4 jutaan sebulan," ungkapnya.
"Kalau di sini alhamdulillah. Di Labuan Bajo ini biar kecil tapi ada setiap harinya. Asalkan mau bekerja pasti ada," imbuhnya.
Selain itu, sejak 2016 Sarinah juga menjadi agen BRILink di Labuan Bajo. Tujuannya agar memudahkan masyarakat di Pulau Messah, Pulau Rinca, Pulau Papagarang, Pulau Kukusan, hingga Komodo yang ingin transfer, tarik tunai, bayar tagihan listrik, membeli pulsa atau simpan tabungan.
"Saya kepengin jadi agen BRILink karena di samping itu bisa membantu masyarakat pulau yang jauh. Karena semenjak saya ada di sini mereka merasa diringankan bebannya daripada mereka ke bank belum antrenya, laparnya, kalau di sini bisa membantu," pungkasnya.
Kini setelah ada tempat pelelangan ikan baru, ia juga akan membuka satu ruko untuk berjualan es batu. Relokasi pedagang ikan dari TPI lama membuat sebagian konsumennya berpindah ke lokasi yang baru.
Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva. (prf/ara)