Perluasan apron itu dilakukan untuk menambah kapasitas penumpang maupun pesawat di bandara. Targetnya, dengan pembangunan ini kapasitas bandara Ngurah Rai bisa bertambah menjadi 37 juta penumpang.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai kapasitas sekarang untuk 21 juta (penumpang), kita ingin kembangkan menjadi 37 juta, tapi untuk mencapai 37 juta (penumpang) itu kita bangun dalam dua tahap," kata Dirut AP I, Faik Fahmi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (18/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan reklamasi tahap pertama sebagian telah dikerjakan berbarengan dengan pertemuan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali Oktober tahun lalu. Kemudian tahap kedua sebanyak 70 hektare untuk memperpanjang runway atau landasan pacu pesawat.
"Tahap pertama kita melakukan reklamasi sampai 47 hektare dan ini bisa meningkatkan kapasitas hingga 28 juta (penumpang). Tahap keduanya kita akan kembangkan reklamasi sampai tambahan 70 hektare, yang tambahannya kita menambah panjang runway dari 3.000 m menjadi 3.400 m sehingga diharapkan pesawat-pesawat yang lebih besar akan landing di sini tidak ada restriksi," urainya.
Faik menyebut pembangunan tahap pertama masih kurang 12 hektare. Namun, dia menargetkan proyek perluasan Bandara Ngurah Rai Bali itu bakal rampung pada paling lama 2023 mendatang.
"Kita harapkan di tahun 2022-2023 itu kapasitas kita sudah mulai meningkat ke 37 juta. Dari sekarang sudah dilakukan, kemarin persiapan IMF masuk tahap I sebenarnya, kita reklamasi 35 hektare. Tinggal tambahan yang 12 hektare akan kita selesaikan dalam waktu dekat ini," ujarnya.