Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan camat juga harus mampu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang disusun oleh pemerintah daerah. Sri Mulyani menceritakan, dirinya adalah orang yang sudah memiliki berbagai macam pengalaman di belahan dunia.
"Saya pernah bekerja di institusi di belahan dunia, ada pelajaran yang saya ambil selama saya bekerja. Suatu institusi hanya akan berhasil jika manajer di level menengah ini berkinerja baik dan mampu bersinergi dengan ketua, kepala, CEO atau presidennya," ujar Sri Mulyani dalam Rakornas camat di Hotel Ciputra, Rabu (20/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah camat ini ada di level tengah dan sangat penting untuk republik ini. Kecepatan republik ini berlari misalnya 5 km, 20 km, atau 200 km per jam itu hanya bisa terjadi kalau para camat mampu mengimbangi larinya bapak presiden. Lah presidennya siang malam, Sabtu minggu ke mana-mana, tongkrongin proyek. Kalau camatnya di nongkrong di warung kopi ya tidak akan jalan," jelas dia.
Mantan direktur pelaksana bank dunia ini mengungkapkan hal tersebut sangat tepat untuk mendukung implementasi konsep pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sri Mulyani menambahkan, infrastruktur di Indonesia agar seluruh wilayah bisa tersambung, sehingga tak ada lagi istilah pelosok.
"Kita tidak boleh lagi sebut sebuah daerah itu pelosok, yang ada hanya bagian utara, selatan, timur dan barat semuanya sama di wilayah Indonesia," imbuh dia.
Simak Juga "Pemberian THR PNS Dipercepat, Menkeu Bantah Ada Politisasi":
(kil/fdl)