Bank dengan rute 6 pulau ini malah sempat dikira kapal perang. "Mereka lihat Bahtera Seva ini dikira kapal perang baru sekitar 6 kali datang baru mereka tahu ini kapal bank. Tadinya nelayan di pesisir lari pada gak tahu kan kapal kita ini kapal bank. Mereka lari apalagi mesinnya juga besar bunyinya jadi mereka pada kaget dan lari," cerita mantri Teras BRI Kapal Bahtera Seva III Rusdi Wambes (29) kepada detikFinance, di Batang Lomang, Senin (4/3/2019).
Setelah paham itu kapal bank, mereka pun menerima dengan senang hati. Namun, hal lucu lainnya terjadi. "Mereka mau naik ke kapal saja buka sendal," tambah pria yang disapa Udi itu, sembari tertawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya para pemuda sudah 'melek' perbankan namun tetap mengalami kesulitan karena harus menempuh jarak yang jauh ke Ternate atau Labuha. Sementara, orang tua mereka belum banyak yang paham bertransaksi melalui bank.
"Informasi biasanya anaknya jadi mereka bawa perubahan juga untuk masyarakat. Edukasi juga bukan hanya dari kita saja tapi dari temennya juga. Seperti untuk mencairkan bantuan jaminan sosial. Mereka pada gak tahu kartu itu kegunaannya. Kita kasih tahu gimana caranya," imbuh Abdurrahman.
Padahal transkasi perbankan yang dilakukan dalam 6 pulau yaitu Pulau Bacan (homeport), Pulau Batang Lomang, Mandioli, Madapolo, Pasipalele, Saketa, Kayoa, termasuk besar.
Pada Desember 2018 total simpanan di kapal ini mencapai Rp 9. 419.588.844 dengan debitur 1.524 orang. Sementara total transaksi kurang lebih 48 ribu transaksi dengan perputaran uang mencapai miliaran rupiah.
Kemudian total pinjaman Rp 21.799.300.000, keikutsertaan UKM 446 orang yang dan jumlah uang yang digelontorkan untuk UKM sebesar Rp 8.600.083.000. Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva. (ega/zlf)