Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Senin (25/3/2019). Hingga pagi ini dolar AS bergerak dari level Rp 14.210-14.225.
Pada akhir pekan lalu, dolar nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pergerakan yang cukup volatile. Nilai tukar dolar AS berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) saat itu masih tercatat di level Rp 14.157.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat masih mengalami pergerakan. Bank Indonesia (BI) menilai gejolak nilai tukar akan menurun hingga akhir 2019 ini.
Baca juga: Awal Pekan, IHSG Dibuka Melemah |
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah mengungkapkan hal ini juga dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve yang akan menahan bunga acuan pada tingkat 2,25%-2,5% sepanjang tahun ini.
Nanang menyebut, BI saat ini memiliki alat untuk memperkuat nilai tukar mata uang Garuda agar sesuai dengan fundamentalnya. Misalnya instrumen domestic non deliverable forward (DNDF) yang disebut mampu memperkuat rupiah.
Menurut Nanang, bank sentral juga akan terus memberikan ruang untuk penguatan rupiah. Memang, Gubernur BI beberapa kali menyebutkan jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terlalu murah atau undervalued.
Baca juga: Rupiah Masih Terseok-seok, Ini Penyebabnya |