Dulu Warga Madapolo Kirim Uang Ratusan Juta Lewat Laut

Dulu Warga Madapolo Kirim Uang Ratusan Juta Lewat Laut

Mustiana Lestari - detikFinance
Senin, 25 Mar 2019 11:10 WIB
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Halmahera Selatan - Kehadiran bank menjadi hal yang esensial bagi warga kepulauan Halmahera Selatan yang selama bertahun-tahun tak pernah tersentuh layanan perbankan. Cerita-cerita pilu sekaligus haru tentang perjuangan mereka bertransaksi seolah mengukuhkan bahwa mereka benar-benar membutuhkan bank.

Perjuangan itu disampaikan oleh Sri Wahyuni (37), seorang pengepul hasil bumi di Madapolo, Halmahera Selatan. Sambil terbata-bata, Sri bercerita harus menempuh risiko saat mengirim uang ratusan juta dari Ternate menuju Madapolo. Uang tersebut dia gunakan untuk membayar panen para petani cengkeh dan pala. Hasil bumi itu dikirim ke Multi Rempah Sulawesi, perusahaan pengekspor ke India dan Eropa.

"Saya lewat kapal mengirim uang semua lewat kapal. Memang berisiko karena saya kirim bisa Rp 300-400 juta saya titip di orang kapal nanti saya kasih tips. Uang dari Ternate pengiriman 1 malam," kata Sri mengawali ceritanya kepada detikFinance di kediamannya, Madapolo, Halmahera Selatan, Rabu (6/3/2019) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sri mengaku tak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mengirim uang tersebut kala itu. Sehingga mau tak mau cara tersebut dilakukan dan Sri pun harus menanggung risiko seperti tertipu dan duit dibawa lari.

"Dari 2010 saya begitu, 6 tahun saya begitu. Uang cash saya pernah dibawa orang, saya pernah ditipu lagi di kapal. Orang pakai uang saya bisa Rp 30 juta sampai sekarang belum kembali. Saya juga pernah ditipu Rp 200 juta katanya sudah ditransfer saya dikasih lihat notanya tapi tak masuk rekening. Jadi saat orang transfer saya tak bisa cek karena saya harus ke bank di Ternate," ucapnya sambil berusaha berusaha membendung air mata.

Meski diterpa banyak kerugian, Sri tidak mau menyerah. Usaha Sri sebagai pengepul bahkan terus tumbuh hingga keuntungan yang dia peroleh bisa mencapai Rp 20 juta sebulan. Dia juga menjadi satu-satunya pengepul terbesar di Madapolo dengan hasil bumi kualitas ekspor.

Sri pun senang karena saat ini telah hadir bank terapung Teras BRI Kapal Bahtera Seva III yang datang setiap hari Kamis. Dengan begitu segala transaksi Sri lebih aman dan tak lagi harus mengirim uang ratusan juta melalui laut.


"Saya kalau penarikan bisa Rp 500 juta sampai Rp 600 juta. Makanya dengan adanya BRI saya berterima kasih sekali makanya waktu kapal aktif langsung saya buka rekening. Dulu juga para petani maunya dibayar tunai kalau sekarang rata-rata sudah punya tabungan jadi tinggal transfer Rp 30-20 juta nggak perlu tunai banyak," papar dia.

Ke depan dia pun berharap agar BRI semakin sering menyambangi Madapolo. "Sudah! yang utama itu mesin ATM dibangun di sini," ucap dia penuh harap.

Sebagai informasi, Teras BRI Kapal Bahtera Seva III atau sering disebut Bahtera Seva membuka layanan perbankan di sekitar Halmahera Selatan, Maluku Utara. Bank terapung ini beroperasi selama 4 hari setiap minggu yang mempunyai rute Pulau Bacan (homeport), Pulau Batang Lomang, Mandioli, Madapolo, Pasipalele, Saketa, Kayoa, lalu kembali lagi ke homeport. Adapun jadwal pelayarannya dari Selasa hingga Jumat. Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva.


[Gambas:Video 20detik]

(prf/hns)

Hide Ads