Hasil Polling Tarif Ojol Rp 2.000/Km: Pro dan Kontra Beda Tipis

Hasil Polling Tarif Ojol Rp 2.000/Km: Pro dan Kontra Beda Tipis

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 26 Mar 2019 10:31 WIB
Foto: Nadia Permatasari/Infografis
Jakarta - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan tarif untuk ojek online (ojol). Tarif tersebut berlaku pada 1 Mei 2019, khusus untuk Jabodetabek tarif batas bawahnya Rp 2.000 per km dan batas atasnya Rp 2.500 per km.

Tarif itu bersifat nett atau bersih, belum termasuk jasa untuk aplikator. Kemenhub sendiri membatasi jasa aplikator maksimal 20%.

Untuk mengetahui respons masyarakat, detikFinance pun menggelar polling 'Pro-Kontra'. Polling tersebut untuk mengetahui pendapat masyarakat soal tarif baru ojol tersebut. Polling digelar mulai pukul 12.40 WIB kemarin, Senin (25/3/2019), tak lama setelah Kemenhub mengumumkan tarif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam sehari, terdapat 128 pembaca yang merespons pooling tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 responden (49,2%) menyatakan pro pada kebijakan pemerintah. Sementara, 65 (50,8%) menyatakan kontra. Artinya, pro dan kontra memiliki selisih yang sangat tipis.

Salah satu pembaca yang berpendapat, ojol telah menjadi penghasilan utama masyarakat, sehingga, tak masalah dengan tarif yang sebenarnya mengalami kenaikan itu.


"Ikut aja, mereka juga butuh hidup yang lebih layak, karena kalau melihat situasi di lapangan, sepertinya driver menjadikan ojol jadi penghasilan utama, bukan penghasilan tambahan," kata Amangboru Marpaung.

Sementara, pihak yang kontra merasa keberatan lantaran tarif tersebut membuat pengeluaran sehari-hari menjadi tambah banyak.

"Saya setiap hari menggunakan ojol untuk moda transportasi berangkat dan pulang kerja, jika kenaikan ini terjadi maka biaya yang harus saya keluarkan untuk transport membengkak, mohon dipertimbangkan untuk kalangan menengah ke bawah," ujar Zaharudin Septian.


Simak Juga "Grafis Pembagian Tarif Ojol Per Km":

[Gambas:Video 20detik]

Hasil Polling Tarif Ojol Rp 2.000/Km: Pro dan Kontra Beda Tipis
(zlf/zlf)

Hide Ads