Agen BRILink Cari Sinyal hingga Ratusan Kilo Biar Bisa Transaksi

Agen BRILink Cari Sinyal hingga Ratusan Kilo Biar Bisa Transaksi

Mustiana Lestari - detikFinance
Selasa, 26 Mar 2019 11:58 WIB
Agen BRILinks Badarudin Saleh saat melayani nasabah/ Foto: Agung Pambudy/detikcom
Jakarta - Tak jauh dari Pelabuhan Saketa, Halmahera Selatan berdiri sebuah rumah yang tampak bagus dibanding rumah lainnya di kampung itu. Rumah berkelir putih itu, mentereng dengan keramik putih dan desain pintu bergaya modern. Di depan rumah tersebut, sudah ada spanduk biru besar betuliskan "Agen BRILink". Ya, rumah tersebut adalah milik Badarudin Saleh (40).

Dengan ramah, Badarudin mempersilakan kami masuk. Sembari tersenyum, Badar, biasa dia disapa, mengatakan segala yang didapat tak lepas dari pendapatannya sebagai agen BRILink sejak 2016.


"Hampir bersamaan dengan datangnya kapal Seva. Saya awalnya tidak tahu soal BRILink namun ditawari. Awalnya takut belum pernah juga," cerita dia kepada detikFinance, Kamis (7/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dorongan untuk menyediakan layanan perbankan untuk masyarakat kampung yang tak ada bank di dalamnya begitu kuat. Dia ingin masyarakat terbantu saat ingin bayar listrik, transfer, atau menarik uang tunai.

Kendati demikian, masalah jaringan membuatnya kesulitan melayani masyarakat. Jaringan yang kerap mati hidup ini juga diakali Badar dengan cara yang sebenarnya mengandung risiko untuk Badar.

"Pernah jaringan tidak bisa sampai 1 minggu. Kadang kalau sudah percaya, saya kasih saja duitnya nanti kalau jaringan sudah normal, saya narik uang mereka. Saya juga harus pergi sampai Gane Timur, Samafa yang ada jaringan di sana sampai ratusan kilo. Jadi saya kumpulin di sana kalau ada jaringan saya ambil (transaksi) di situ,"

Badar mengaku tidak mau juga pelanggannya jauh-jauh datang tapi jaringan tidak bisa. Apalagi setiap hari puluhan warga datang untuk melakukan transaksi di rumahnya.

"Apalagi mereka harus ongkos ke sini jadi kasihan juga," kata Badar yang juga seorang sopir antar BBM ini.

Oleh karena itu, Badar berharap agar provider jaringan tersebut bisa memperbaiki sinyalnya di Pulau Saketa.


Sementara itu, Saiful Azis (35), pelanggan Badar, mengaku sering menarik uang di tempat Badar meski jaringan suka ngadat. Namun karena sudah terpercaya, dia pun rela mengantre bersama warga lainnya.

"Sering saya ke sini sebulan sampai 5 kali. Kalau di sini tinggal pakai motor kalau ke Bacan butuh 2 hari. Paling banyak saya tarik Rp 6 sampai 10 juta," tutur nelayan ini.

Sementara itu Pimpinan Cabang Pembantu Kantor BRI Labuha Halmahera Selatan Erys P Saragih mengatakan agen BRILink merupakan salah satu kunci keberhasilan BRI.

"Dengan adanya agen BRILink kita nggak perlu infrastruktur dan SDM karena mereka merupakan nasabah karakter bagus sehingga dengan adanya mereka nasabah enggak perlu sewa kapal datang ke Labuha karena mereka ditempatkan di tengah masyarakat," tuturnya. Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva. (ega/ara)

Hide Ads