Melalu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kini Indonesia sudah bisa memproduksinya. Sistem pertahanan dan keamanan nasional sempat ramai didiskusikan pada saat debat keempat capres periode 2019-2024.
Berikut ulasannya:
Prabowo Soroti Minimnya Anggaran Pertahanan
Foto: Rengga Sancaya
|
Menanggapi jawaban Jokowi, Capres nomor urut 02 Prabowo Subiantomembandingkan anggaran pertahanan Indonesia dengan Singapura.
"Maaf pak Jokowi, mungkin Pak Jokowi dapat brefing yang kurang tepat. Jadi Rp 107 triliun itu 5% dari APBN kita, 0,8% dari GDP kita," kata Prabowo.
"Padahal Singapura itu anggaran pertahanan dari 30% APBN-nya, 3% dari GDP mereka," sambung Jokowi.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya berpengalaman menjadi tentara. Dia bilang hal itu tak cukup.
Anggaran Pertahanan Terbesar Kedua
Foto: Rengga Sancaya
|
Anggaran itu terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.634,3 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 826,7 triliun.
Alokasi pertahanan sendiri ada di anggaran belanja kementerian/lembaga (k/l) yang masuk dalam anggaran belanja pemerintah pusat. Pemerintah mengalokasikan anggaran belanja (k/l) sebesar Rp 855,4 triliun.
Dari alokasi belanja k/l, setidaknya anggaran pertahanan bisa tergambar di Kementerian Pertahanan yang anggarannya terbesar kedua setelah Kementerian PUPR.
Anggaran Kementerian Pertahanan pada tahun 2019 sebesar Rp 108,36 triliun, atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 107,68 triliun.
Kapal Selam Buatan RI Bakal Dirilis
Foto: Istimewa
|
Kedua alutsista itu diproduksi oleh perusahaan BUMN, yaitu PT PAL Indonesia (Persero) untuk kapal selam dan PT Pindad (Persero) untuk tank.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh mengatakan produksi kapal selam tipe U209 unit ke-3 sudah rampung dan sekarang dalam proses preparasi peluncuran.
"Kita luncurkan awal April tahun ini, dan ini akan menjadi momen pertama bagi kemandirian anak bangsa" kata Budiman saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (31/3/2019).
Budiman menceritakan, proses pembangunan kapal selam Alugoro murni merupakan produk kolaborasi antara PT PAL Indonesia dengan DSME Korea Selatan. Pembangunan komponen dilakukan di Korea dan di Indonesia setelah dua kapal selam sebelumnya (KRI Nagapasa dan KRI Ardadedali) dibangun di Korea Selatan.
Menurut Budiman, pembangunan kapal selam ini dimulai pada 2017. Pada proses pembangunan dua kapal selam sebelumnya, PT PAL mengirimkan 206 insinyur, mekanik dan spesialis ke DSME, Korea Selatan, untuk terlibat dalam proses ToT dan pembelajaran langsung tentang pembangunan dan pengembangan kapal selam secara mandiri melalui tahap On the Job Training (OJT).
Pindad Bakal Mulai Produksi Tank
Foto: Istimewa
|
Dia menjelaskan, yang bakal diproduksi oleh Pindad adalah medium tank bernama Harimau. Produksi itu merupakan kerja sama dengan FNSS Turkey.
"Medium Tank belum produksi, insha Allah mulai tahun ini," kata Tuning.
Proses produksi, kata Tuning, masih menunggu kontrak yang disepakati. Namun, menurut dia, pihak Pindad sudah memasarkan Harimau ke negara-negara ASEAN.
Tank Harimau sendiri pernah dipamerkan di Indo Defence 2018 Ekspo & Forum, di Jakarta Expo Internasional, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Kerja sama Indonesia dengan Turki ini dimulai pada tahun 2016. Pada Oktober 2018, tank sudah diuji coba dan mendapat sertifikat layak dari TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan RI.
Tanah gembur tak akan mampu menghambat kelincahan dari tank Harimau. Selain itu, transmisi mesin dibuat otomatis.
Halaman 2 dari 5