Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro menjelaskan inflasi Maret 2019 diprediksi 0,14% month to month atau 2,51% secara tahunan.
"Ini meningkat dibandingkan periode bulan sebelumnya yang mencatat deflasi 0,8%, atau inflasi 2,57% secara tahunan" ujar Andry dalam keterangan tertulis, Senin (1/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan inflasi bulan ini dipicu oleh bahan pangan seperti bawang putih, bawang merah dan cabai. Kemudian harga yang diprediksi menurun adalah daging ayam, telur ayam dan beras.
"Sesuai dengan masa panen yang terjadi pada akhir Maret 2019," imbuh dia.
Andry menjelaskan angka inflasi Maret 2019 tetap terkendali karena produktifitas dan pasokan makanan yang berlimpah. Hal ini karena pemerintah melakukan distribusi stok makanan yang baik dan operasi pasar yang agresif.
Selain itu aturan harga eceran tertinggi juga disebut mampu menjaga kestabilan harga pangan.
Dia menjelaskan inflasi akhir 2019 diprediksi masih stabil yakni di kisaran target Bank Indonesia (BI).
Sebelumnya Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan berdasarkan pemantauan harga sampai dengan minggu IV, pada Maret 2019 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,14% (mtm), atau secara tahun kalender 0,39% (ytd), dan secara tahunan 2,51% (yoy).
Penyumbang inflasi Maret 2019 antar lain berasal dari bawang merah (0,13%), bawang putih (0,04%), angkutan udara (0,02%), cabai rawit (0,01%), dan air minum kemasan (0,01%).
"Sementara itu beberapa komoditas yang menyumbang deflasi adalah daging ayam ras (-0,06%), telur ayam ras (-0,02%), beras, wortel, dan bensin masing-masing sebesar -0,01%," ujar Dody. (kil/zlf)