"Sekarang sudah zaman modern. Dari saya kecil di desa sampai sekarang saya lihat kalau habis panen pasti dijereng di jalan-jalan. Nggih mboten?" kata Jokowi saat bersilaturahmi dengan pelaku usaha pertanian Jawa Tengah di Sragen, Rabu (3/4/2019).
Jokowi mengatakan bahwa setiap tempat penggilingan padi haruslah memiliki mesin pengering atau dryer. Hal tersebut dinilai membuat kualitas produksi meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian berencana mengumpulkan para pelaku usaha pertanian, seperti Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) di istana untuk membahas hal tersebut. Jokowi juga akan mengundang perbankan hingga Bulog.
"Saya ingin menawarkan kepada Perpadi, ini kan kita sudah berpuluh-puluh tahun menjemur padi di jalan, di pelataran, itu sudah berpuluh-puluh tahun, masa kita tidak berubah sih," katanya.
"Maka akan kita atur setelah 17 April untuk bertemu bank agar seluruh penggilingan itu memiliki dryer," kata Jokowi melanjutkan.
Presiden mengaku tidak ingin tertinggal dengan negara-negara tetangga di bidang pertanian dan bidang lainnya. Dia mengajak petani meninggalkan pola-pola lama.
"Kita ini negara besar, masa kita kalah dengan tetangga kita urusan ekspor, urusan investasi, kalah dengan Malaysia, kalah dengan Singapura, Filipina, kalah dengan Thailand, kalah dengan Vietnam. Kalau kita diam tidak mau mengubah, bisa kalah dengan Laos, kalah dengan Kamboja," tutupnya.
Adapun acara silaturahmi tersebut diikuti oleh Perpadi, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), penjual pupuk dan pelaku usaha pertanian lainnya. Hadir bersama Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.