Ia menerangkan, kemajuan teknologi informasi membuka lapangan usaha baru yang berbasis digitalisasi. Bidang usaha perdagangan yang disebut dengan perdagangan online (ecommerce) mendominasinya.
Startup yang familir dengan kalangan generasi muda, lanjut dia, adalah industri ekonomi kreatif. Digitalisasi semakin membuat sektor seperti arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film dan animasi, fotografi, kriya, kuliner, musik, fashion, aplikasi, seni pertunjukan, dan seni rupa makin inovatif dan kreatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soetrisno Bachir mengatakan hal itu di hadapan 1.500 peserta Seminar Nasional bertemakan 'Kewirausahaan Generasi Milenial dalam Menyongsong Era Revolusi 4.0' di Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Bengkulu.
Soetrisno menyarankan pada generasi milenial agar sektor-sektor usaha yang digelutinya dapat menjadi suatu industri. Sebab, industri akan membuka banyak lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mengenai modal yang biasanya menjadi permasalahan bagi kalangan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), ia menjelaskan sekarang ini bukan menjadi permasalahan. Menurutnya saat ini pemerintah telah menggulirkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga hanya 7% dan perluasan akses pasar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurut Soetrisno, memberikan ruang besar bagi generasi milenial untuk mengembangkan startup-nya menjadi kelas dunia. Bahkan pemerintah akan membentuk perusahaan modal ventura untuk membantu startup mengembangkan dirinya. Di sisi lain, sejumlah BUMN maupun pelaku usaha swasta turut mendukung pendanaan dengan harapan agar usaha rintisan ini mampu mencengkramkan usahanya hingga mancanegara.
Oleh karena itu, Soetrisno Bachir menyatakan keyakinannya bila Jokowi kembali menjadi presiden pada lima tahun mendatang akan semakin memperkuat generasi muda dalam mengembangkan startup-nya. Hal ini menjadi momentum bagi generasi milenial untuk semakin memperkuat pondasi usahanya agar skala usahanya meningkat.
Tonton juga video Tips Menristekdikti agar Startup Tak Masuk ke ''Lembah Kematian'':