Bikin Macet, Truk Batu Bara akan Dilarang Lewat Tol Muara Enim

Bikin Macet, Truk Batu Bara akan Dilarang Lewat Tol Muara Enim

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 09 Apr 2019 23:03 WIB
Tol Trans Sumatera/Foto: dikhy sasra
Muara Enim - Hari ini mulai dilakukan pencanangan pembanguan dua ruas tol di Muara Enim, yakni ruas Jalan Tol Muara Enim - Simpang Indralaya dan ruas Jalan Tol Muara Enim - Lubuk Linggau. Dua ruas ini merupakan bagian dari Tol Indralaya hingga Bengkulu.

Kehadiran dua ruas tol ini disambut baik oleh pemerintah setempat. Diharapkan tol ini mampu mempersingkat jarak tempuh antara kedua wilayah.

Kedua ruas tol itu dibangun bukan untuk menunjang industri batu bara setempat, justru pengangkutan batu bara di Muara Enim diharapkan tidak melalui jalan tol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami juga concern ke over dimensi dan overload. Kita dorong pengelola ya yang overload tidak boleh masuk. Kita dorong naik kereta api lebih ideal," kata Kepala BPJT Danang Parikesit di Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (9/4/2019).

Pengangkutan batu bara di Muara Enim akan tetap didorong melalui angkutan khusus seperti kereta api. Apalagi belum lama ini Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel) telah melarang angkutan batu bara melintas di jalan umum.

Gubernur Sumsel Herman Deru telah menetapkan larangan itu pada 8 November 2018. Salah satu alasannya angkutan batubara meresahkan masyarakat, mulai dari merusak jalan hingga menciptakan kemacetan parah.


"Tadi Kepala BPJT bilang beliau dari Palembang ke sini (Muara Enim) 4 jam. Bapak enggak tahu sebelum 8 November itu butuh waktu 12 jam ke sini," ujarnya.

Dengan adanya tol Muara Enim-Simpang Indralaya, diperkirakan waktu tempuh Palembang ke Muara Enim hanya membutuhkan waktu 1,5-2 jam.

Sekedar informasi selain dilakukannya PPJT, hari ini juga dilakukan pencanangan awal proyek atas dua tol tersebut. Ditargetkan pembebasan lahan atas proyek ini selesai April tahun ini. Sementara untuk target selesainya konstruksi pada akhir 2022.

(das/hns)

Hide Ads