Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Drajad Wibowo mengatakan, kritikan yang bakal dilontarkan antara lain, mengenai utang pemerintah, pertumbuhan ekonomi, hingga impor pangan.
"Intinya itu akan disampaikan mereka berdua, seperti yang sering disampaikan mereka berdua," kata Drajad saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (11/4)2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Drajad mencontohkan, capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17% pada 2018 dianggap masih kurang memuaskan dan masih bisa lebih tinggi dari realisasinya.
"Misalnya soal pertumbuhan, kok sepertinya pemerintahan Pak Jokowi berpuas diri dengan 5%, itu kan nggak cukup, kita akan menunjukkan bahwa Prabowo-Sandi pada 2020 bisa 6%," ujar dia.
Menurut Drajad, pada debat terakhir pada 13 April 2019 nanti pasangan Prabowo-Sandi tidak hanya melontarkan kritik tapi juga akan memberikan solusi untuk mengatasi persoalan yang ada.
"Menunjukkan bahwa kita punya strategi yang lebih baik. Termasuk soal utang, kebocoran, semua yang selama ini disuarakan tentu akan disuarakan lagi, dan kita menunjukkan bahwa kita punya solusinya, dan kita bakal lebih baik meng-handle perekonomian," ungkap dia.