Awalnya, Arie Mufti menyinggung nasib masyarakat Brebes yang justru dihinggapi kemiskinan. Padahal, sebagai penghasil bawang, harusnya mereka menikmati hasil pertanian tersebut.
"Brebes yang penghasil bawang nomor 1, tapi kemiskinan nomor 3 se-Jawa Tengah. Ketika mereka harusnya menikmati panen kok malah merana," ungkap Arie saat menghadiri diskusi ekonomi ILUNI UI, di Kampus UI Salemba, Kamis (11/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal daerah mereka itu berada di samping tol kebanggaan Pak Jokowi, saya terus terang memahami kondisi ini, malahan nilai tukar petani tidak berkembang, malah kondisinya makin parah. Ada apa ini," ungkap Arie.
Arie juga mengatakan infrastruktur yang dibangun Jokowi sia-sia belaka. Dia menilai semua yang dibangun hanya pencitraan.
"Apa yang terjadi menurut kami Pak Jokowi menjadikan infrastruktur sebagai 'pamflet beton' atau kepentingan untuk kampanye. Bukan sebagai alat untuk merealisasikan pertumbuhan," kata Arie.
Menanggapi hal tersebut, Rama membalas sindiran Arie mengenai infrastruktur. Menurutnya, infrastruktur dibangun sebagai stimulus, dan optimalisasinya tidak bisa instan.
"Ini kan tadi udah disampaikan infrastruktur untuk stimulus, nggak mungkin efek akan segera seperti itu, ketika ini dibangun tidak mungkin bisa sesegera gitu," ungkap Rama.
Rama meneruskan, misalnya bandara Kertajati, pemerintah akan melakukan pembangunan di sekitar bandara tersebut guna menggenjot optimalisasi bandara Kertajati.
"Meskipun, nggak instan dan lama. Kertajati itu belum kelihatan aja, kita mau bikin jalan tol nya kan kesana, nanti disana juga ada kawasan industrinya, ingat ini stimulus nanti pasti ada efeknya," ungkap Rama.