Mengenal Penas, Calon Induk Holding BUMN Penerbangan

Mengenal Penas, Calon Induk Holding BUMN Penerbangan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 15 Apr 2019 18:42 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membentuk holding baru yakni penerbangan. Holding ini rencananya akan dipimpin oleh PT Survai Udara Penas (Persero).

Mengutip laman Kementerian BUMN, Senin (15/4/2019), Penas lahir pada 31 Mei 1961. Sebagai perusahaan pelat merah, tentu perusahaan ini bisa dikatakan tak lagi muda. Pendirian Penas awalnya untuk memenuhi kebutuhan potret udara dan peta, terutama untuk keperluan dan juga sipil di Indonesia.

Kegiatan pemotretan udara sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1945 yang dilaksanakan dengan menggunakan peralatan peninggalan tentara Jepang yang kemudian dilanjutkan oleh AURI (Skuadron Pemotretan Udara).


Di 1950-an, usaha pemotretan udara berkembang sehingga dibentuklah Lembaga Aerial Survey (LAS). Di era 1960-an pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 197 tahun 1961, di mana status badan usaha ini meningkat menjadi Perusahaan Negara (PN) dengan nama Perusahaan Negara Aerial Survey disingkat Penas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak saat itulah lahir nama Penas yang hingga saat ini nama tersebut menjadi 'trademark' perusahaan," bunyi keterangan tersebut.

Di era Repelita I, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 1974 perusahaan ini diubah lagi bentuknya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Penas.

Kemudian, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 1991 di mana perusahaan diubah menjadi PT Survai Udara Penas (Persero) yang berorientasi profit.


Dalam keterangan itu disebutkan, Penas memiliki tiga buah pesawat udara yakni satu pesawat Super King Air (PK-VKB), satu pesawat Cessna 402B (PK-VCD), dan satu pesawat Cessna 208B (PK-VIP).

Di samping kegiatan pemotretan udara, Penas juga menyewakan pesawat udara tersebut untuk berbagai keperluan angkutan udara, seperti angkutan penumpang, cargo maupun medevac (medical evacuation).

Selain satu-satunya perusahaan survei yang memiliki sendiri armada pesawat, Penas juga satu-satunya perusahaan survei di Indonesia dan di kawasan regional yang memiliki kamera udara large format Z/I DMC II 230 megapixels yang mampu membuat peta dengan ketelitian hingga GSD 3cm atau skala 1:300. (dna/dna)

Hide Ads