Kualitas Hidup Makin Baik, Tapi Kesenjangan di Papua Masih Tinggi

Kualitas Hidup Makin Baik, Tapi Kesenjangan di Papua Masih Tinggi

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 16 Apr 2019 12:58 WIB
Foto: Dok. Kementerian ESDM
Jakarta - Status Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua 2018 meningkat dari rendah menjadi sedang setelah nilainya menyentuh level 60,06. Hal ini membuat tak ada lagi provinsi di Indonesia yang status IPM nya rendah.

Meski demikian, ketimpangan IPM antar daerah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari IPM berdasarkan kabupaten/kota yang menunjukkan interval yang cukup dalam dari yang tertinggi menuju terendah, yang dipegang oleh Yogyakarta (tertinggi) sebesar 86,11 dan Nduga sebesar 29,42.

Papua sendiri menjadi provinsi dengan disparitas yang paling tinggi antar kabupaten/kotanya dibanding provinsi lainnya. Disparitas IPM antar kabupaten/kota di Provinsi Papua mencapai 50, yang ditunjukkan oleh perbedaan IPM di kota Jayapura sebesar 79,58 (tertinggi) dan kabupaten Nduga sebesar 29,42 (terendah).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ini PR yang harus dipikirkan bersama bahwa disparitas antar kota/kabupaten sangat tinggi sekali. IPM tertinggi di Yogyakarta, Nduga terendah. Bisa dibayangkan kesenjangan pendidikan, kesehatan di sana," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (15/4) kemarin.

Hal ini diakui oleh pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) Enny Sri Hartati. Dia mengatakan, ketimpangan IPM di Papua bisa dilihat dari IPM antara orang asli Papua dan pendatang.

"Ketika kami melihat secara detail, orang asli papua tidak ada peningkatan IPM secara signifikan. Kalau secara keseluruhan memang iya ada peningkatan karena di Papua terjadi arus pendatang atau penduduk dari luar Papua yang cukup tinggi terutama di kota-kota dan masuk ke perdagangan itu banyak banget," katanya saat dihubungi, Selasa (16/4/2019).


Menurutnya peningkatan IPM Papua secara keseluruhan lebih karena didominasi oleh dorongan penduduk pendatang yang kini semakin banyak di Papua.

"IPM secara keseluruhan tak ada salahnya ketika ingin ada tren perbaikan. Tapi yang juga harus dilihat di masing-masing daerah apakah penduduk aslinya juga mengalami perbaikan. Kalau dibedah, penduduk-penduduk asli Papua belum mengalami peningkatan yang signifikan," tambahnya.

Sebagai informasi, IPM merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Kemajuan pembangunan manusia dapat dilihat dari kecepatan dan status IPM nya.


Tonton juga video Papua Provinsi Paling Rawan dalam Pemilu 2019:

[Gambas:Video 20detik]

(eds/zlf)

Hide Ads