"Sekarang ada perangkat yang sedang dilakukan percobaan untuk mencapai performance. Bahkan ada bebrapa hal yang mestinya diselesaikan, terutama berkaitan dengan teknis," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi usai rapat di Balai Kereta Api LRT Palembang, Rabu (16/4/2019)
Salah satu uji coba yang dilakukan yaitu dengan menambah kecepatan kereta. Di mana saat ini jarak tempuh dari stasiun DJKA hingga stasiun akhir Bandara SMB II memerlukan waktu sekitar 1 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan kami maksimalkan setelah uji coba, dengan begitu bisa dicapai suatu jarak tempuh yang pada awalnya 1 jam jadi 45 menit. Sementara untuk headway yang selama ini 24-28 menit bisa sama sampai dengan total waktu tempuhnya itu 1 jam sampai bandara," terang Budi Karya.
Tidak hanya itu, Menhub pun berencana untuk mengatur jalur angkutan kota lain agar tak sejalan dengan jalur LRT. Hal ini guna meningkatkan okupansi penumpang dan mengatasi kemacetan.
"Kita akan integrasikan dengan fasilitas angkutan kota yang ada. Ini nggak bisa dipisahkan. Bagaimana kehadiran LRT ini memberikan suatu makna, terutama berkurangnya kemacetan dan bertambah baiknya udara di Palembang," katanya.
"Saya nanti minta sama Wali Kota untuk mengintegrasikan angkutan kota lain di Palembang. Angkutan kota tidak boleh sejalan dengan jalur LRT, tapi angkutan kota ini harus saling melengkapi supaya okupansi penumpang LRT tidak rendah," kata Budi Karya.
Dengan upaya itu, Budi Karya optimistis okupansi penumpang LRT akan dapat meningkat. Bahkan kemacetan di Kota Palembang dapat terurai dengan baik dengan keberadaan LRT.
"Sekarang jalan Sudirman masih macet, nanti kalau itu sudah berjalan baru bisa teratasi dan terurai dengan baik," tutup Budi Karya.
Tonton video LRT Palembang Masih Sepi Peminat:
(ras/hns)