"Jadi kami harap bisa menuntaskan masalah-masalah klasik seperti odol," kata Wakil Ketua Umum Aptrindo Kyatmaja Lookman kepada detikFinance, Selasa (16/4/2019).
Kyatmaja menjelaskan, truk odol memberikan keuntungan secara ekonomi. Tapi, memberikan kerugian yang besar secara sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biaya kecelakaan, biaya orang meninggal, biaya polusi, biasa orang cacat disebabkan angkutan barang. Ini nggak pernah dihitung kerugian sosial dan hanya faktor ekonomi saja," terangnya.
Kemudian, Kyatmaja juga berharap, presiden terpilih memperhatikan masalah truk-truk yang sudah tua. Menurutnya, 50% truk beroperasi usianya di atas 10 tahun. Dia juga ingin, pemerintah berkontribusi dalam pengembangan SDM untuk pengemudi.
"Masalah SDM pengemudi yang perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya," tambahnya.
Sementara, saat disinggung mengenai tingginya tarif tol yang berkontribusi pada biaya logistik, Kyatmaja bilang penggunaan tol merupakan pilihan.
"Nah, kalau soal tarif tol itu pilihan kan ya kita memang saat ini belum banyak yang pakai. Masih banyak yang digunakan jalan Pantura. Tapi, kita selama ini nggak mengalami hambatan melalui Pantura," katanya.