Sri Lanka masih terus siaga setelah rangkaian bom pada hari Minggu kemarin telah menewaskan sekitar 207 orang di gereja dan hotel. Peristiwa tersebut tercatat menjadi kekerasan paling mematikan sejak berakhirnya perang saudara di negara itu pada tahun 2009.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berkonsultasi dengan Komisi Sekuritas dan Pertukaran Sri Lanka, setelah jam malam diberlakukan di negara itu, pasar tidak akan dibuka pada hari Senin ini untuk keselamatan dan keamanan peserta pasar.
"SEC dalam konsultasi dengan CSE akan melakukan penilaian berkelanjutan terhadap kondisi yang diperlukan untuk mengatur pasar, dan akan berkomunikasi lebih lanjut," tulis sebuah pernyataan.