Pengusaha Kerupuk Padalarang Terbelit Harga Bahan Baku Mahal

Pengusaha Kerupuk Padalarang Terbelit Harga Bahan Baku Mahal

Yudha Maulana - detikFinance
Selasa, 23 Apr 2019 18:35 WIB
Foto: Yudha Maulana/detikcom
Bandung Barat - Industri kerupuk di Kampung Cipadangmanah, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terbelit harga bahan baku mahal. Pemicunya adalah harga bahan baku, yaitu tepung kanji dan bawang putih, melonjak.

Hendra (39), penerus usaha kerupuk Mak Uku, mengatakan sejak setahun terakhir harga tepung kanji melonjak. Awalnya, harga tepung tapioka berkisar di harga Rp 150.000 per karung (25 kilogram), namun kini meroket ke harga Rp 280.000 per karung.

"Harganya naik cepat, ini membuat banyak produsen kerupuk di sini heran. Naiknya langsung melesat, tapi turunnya sedikit-sedikit, kadang naik lagi," ujar Hendra saat ditemui di pabrik kerupuknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendra mengatakan, saat harga tepung tapioka masih di kisaran Rp 150.000, ia bisa memproduksi lebih dari 80 kg adonan setiap harinya. Kerupuk tersebut ia edarkan ke pasar di sekitar Padalarang, Cipatat, dan Kota Cimahi.

Industri kerupuk di PadalarangIndustri kerupuk di Padalarang Foto: Yudha Maulana/detikcom

"Sejak harga naik, kami mengurangi produksi menjadi 50 kg saja per hari, karena saat menambah harga jual, pembeli jadi berkurang karena enggan membeli kerupuk yang harganya sedikit lebih tinggi," kata Hendra.

"Pernah juga kuantitas barangnya saya kurangi, dari semula misalnya delapan kerupuk per bungkus menjadi hanya empat saja. Hasilnya sama, pelanggan juga enggak mau beli," katanya.

Berkurangnya penjualan, berdampak pada menurunnya omzet yang didapatkan oleh Hendra. Alhasil, ia pun mengambil keputusan untuk mengurangi jumlah pekerjanya menjadi dari delapan menjadi enam pekerja saja.

"Soalnya enggak ke kejar biaya operasionalnya," tutur Hendra pasrah sambil menyebutkan usaha kerupuk tersebut telah ia rintis sejak tahun 1980-an.

Ia pun menyebutkan, beberapa produsen lainnya di kampungnya juga terancam gulung tikar karena mahalnya biaya bahan baku produksi.

Industri kerupuk di PadalarangIndustri kerupuk di Padalarang Foto: Yudha Maulana/detikcom

"Teman saya yang berjualan kerupuk terasi awalnya punya tiga puluh karyawan, sekarang hanya 10 karyawan saja," katanya.

Terkait harga bawang putih yang juga melonjak naik sepekan ini, dikeluhkan juga produsen kerupuk, termasuk Hendra.

"Sekarang beli seperempat kilo saja Rp 15.000, tolonglah pemerintah untuk bisa menstabilkan harga. Bawang ini juga kan nyawanya kerupuk, untuk menciptakan rasanya," katanya Hendra. (hns/hns)

Hide Ads