"Kita dapat opsi sampai 20%," kata Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Senin (24/5/2019).
"Kita untuk 20%, mungkin kan totalnya kalau nggak salah hampir Rp 900-an miliar kurang lebih ya," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herry mengatakan, BNI akan mengambil semua porsi jatah tersebut. Tak secara rinci waktunya, dia mengatakan akan segera mengambil porsi tersebut.
"Iya, sekarang sudah jalan sih," katanya.
Sementara, Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Dadang Setiabudi mengatakan, saat ini hanya tinggal menyetor modal tersebut.
Baca juga: BNI Cetak Laba Rp 4 Triliun, Tumbuh 11% |
"Akan, karena belum disetor, tapi sudah ditentukan sebesar itu (20%), tinggal setoran modalnya aja," ujarnya.
Meski sudah operasi, LinkAja hingga belum meluncur resmi hingga saat ini. Ditanya soal hal itu, Dadang menyerahkannya ke pihak LinkAja yakni PT Fintek Karya Nusantara (Finarya)
"Ke Pak Danu LinkAja, jangan ke saya, atau yang lebih paham, dia kan Dirut di LinkAja," tutupnya. (zlf/zlf)