"Penerbitan saham baru ini sebanyak-banyaknya 1.646.427.040 lembar saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan," kata Presiden Direktur VIVA Anindya Bakrie usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (25/4/2019).
Hal ini dilakukan untuk memperkuat struktur modal dan melunasi utang yang dimiliki anak usahanya, PT Lativi Media Karya (tvOne) sebesar US$ 9,4 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun (Kurs Rp 14.000). Berdasarkan Senior Facility Agreement, utang tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anindya juga mengatakan, pengurangan utang ini untuk memperbaiki kinerja tvOne dan juga mengurangi risiko mata uang. Pasalnya utang yang dimiliki itu bermata uang dolar.
"Pengurangan jumlah utang itu membantu membuat working capital lebih baik dan membuat foreign exchange risk lebih sedikit karena utangnya di dolar," katanya.
Namun, sejauh ini Anindya belum bisa menyebutkan siapa yang akan dibidik VIVA untuk menjadi pembeli saham barunya.
Mengenai isu yang beredar tentang saham baru akan dibeli oleh Erick Thohir dan Pieter Tanuri, ia enggan berkomentar banyak.
"Itu (terkait Erick Thohir dan Pieter Tanuri) lebih baik kita tidak bahas dulu di sini. Tapi saya juga dengar rumor itu dari media. Tentunya mungkin kita tidak berani bicara dulu saat ini," tegasnya.