Sementara dolar Amerika Serikat (AS) menurut terhadap rupiah slang ini. Mata uang Paman Sam naik ke level Rp 14.245.
Pada pra perdagangan, IHSG naik tipis 2,7 poin atau 0,04% ke 6.458,121. Sementara indeks LQ45 naik 0,57 poin (0,06%) ke 1.019,909.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG akhirnya turun 13,96 poin (0,21%) ke 6.441,386. Indeks LQ45 turun 2,01 poin (0,2%) ke 1.017,317.
Hingga sesi I berakhir, IHSG ditutup turun 68,74 poin (1,06%) ke level 6.386,604. Sedangkan indeks LQ45 turun 9,45 poin (0,93%) ke level 1.009,871.
Perdagangan saham ditransaksikan sebanyak 275.320 kali dengan nilai Rp 5 triliun. Sebanyak 127 saham menguat, 267 saham turun dan 108 saham stagnan.
Seluruh sektor saham tercatat negatif. Saham sektor konstruksi dan industri dasar turun paling dalam.
Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 26,430.14 (-0.65%), NASDAQ ditutup 8,049.64 (-0.61%), S&P 500 ditutup 2,923.73 (-0.75%).
Bursa Wall Street ditutup melemah setelah the fed menahan suku bunga di level 2,5% dalam pertemuannya bulan ini, sesuai perkiraan pasar. Bank sentral AS itu mengambil keputusan tersebut mengingat inflasi yang terus bergerak rendah dan kuatnya pertumbuhan ekonomi AS saat ini.
Para pelaku pasar telah berspekulasi bahwa lemahnya inflasi baru-baru ini akan mengganggu The Fed sehingga bank sentral akan memangkas suku bunganya akhir tahun ini. Namun, Powell mengandaskan harapan itu. Ia menjelaskan bahwa bank sentral masih memandang lemahnya inflasi itu adalah hasil dari faktor-faktor yang bersifat "sementara".
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif siang ini. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 libur
Indeks Hang Seng naik 178 poin ke 29.877,820
Indeks Komposit Shanghai libur
Indeks Strait Times turun 19,16 poin ke 3.381,660
Adapun saham-saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 275 ke Rp 45.775, Prodia (PRDA) naik Rp 240 ke Rp 3.240, Cita Mineral (CITA) naik Rp 220 ke Rp 1.570, Indo-Rama (INDR) naik Rp 200 ke Rp 4.870.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.200 ke Rp 82.275, Indocement Tunggal (INTP) turun Rp 850 ke Rp 21.150, Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) turun Rp 525 ke Rp 9.550.