"Jumlah penumpang angkutan udara dari Januari ke Maret drop, kita tahu salah satu permasalahannya tiket tiket yang masih tinggi," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
Dia menyebut, jumlah penumpang angkutan udara per Maret 2019 sebanyak 6,03 juta, angka itu naik 7,18% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 turun 21,94%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah penumpang pesawat di Maret 2019 yang berjumlah 6,03 juta orang masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 7,73 juta orang, dan tahun 2017 sebanyak 6,93 juta orang.
"Ini perlu perhatian apalagi sudah mendekati bulan Ramadan dan Lebaran," ujar dia.
Sementara penumpang pesawat internasional berjumlah 1,55 juta orang dan mengalami peningkatan baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian jumlah penumpang angkutan laut pada Maret 2019 tercatat 1,71 juta orang naik 3,43% dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 7,68% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Untuk jumlah angkutan laut khusus barang tercatat 24,50 juta ton atau naik 4,98% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya naik 5,84%.
Selanjutnya, untuk angkutan kereta api untuk penumpang tercatat 35,74 juta orang atau naik 12,08% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun turun 0,35% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
Untuk kereta barang, BPS mencatat per Maret 2019 sebanyak 4,19 juta ton atau naik 11,09% dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 8,70% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (hek/ara)